Surabaya, KrisanOnline.com– Tantangan globalisasi abad 21 semakin kompleks, terkhusus bagi dunia pendidikan. Seiring makin majunya teknologi dan informasi (IT), pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif mampu mengembangkan banyak pilihan media pemelajaran berbasis IT. Pengaplikasian teknologi dalam pemelajaran di kelas menjadi sangatlah penting dan utama. Hal inilah yang dijembatani oleh Yayasan Paratha Bhakti sejak dini dengan menggelar Lokakarya bagi para pendidik SMA Santa Maria Surabaya dengan topik “STEAM Revolusi Industri 4.0, pada tanggal 10-13 Juni 2019 di Ruang Romana. Pembicara tunggal dalam lokakarya tersebut adalah Indra Charismiadji, seorang pengamat dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi abad 21.

“Semoga lewat lokakarya ini bapak ibu guru dapat terus meningkatkan pemelajaran yang berkualitas di kelas nantinya. Berani keluar dari zona nyaman pengajaran untuk terus mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat ini,” ungkap Sr. Indira Krisanti Lengkong,OSU atau akrab disapa Sr. Ira dalam sambutannya.

Sr. Ira: Guru harus berani keluar dari zona nyaman

Bagi pendidik sendiri, bisa jadi istilah STEAM masihlah awam. Banyak orang memang belum mengenal dan mengetahui apa itu pembelajaran STEAM. Kepanjangan STEAM sendiri adalah Science, Technology, Engineering, Arts, and  Mathematics. STEAM adalah sebuah terobosan baru pembelajaran yang terintegrasi. Dalam pembelajaran STEAM ini peserta didik dituntut untuk mampu menganalisa dan berpikir kritis dalam mengolah data dan menyelesaikan suatu masalah di kehidupan sehari-hari.

“Jadi selama 4 hari ini bapak dan Ibu guru akan saya ajak untuk “mikir.” Terus “mikir” untuk berpikir kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif (4 K). Era industri 4.0 menuntut konsep dan metode pemelajaran tersebut (4 K) agar pendidik tidak terkena imbas disrupsinya,” kata Pak Indra, selaku trainer tunggal di acara tersebut. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here