Surabaya, Krisanonline.com – Dear Krisanis, berawal dari pertemuan di gereja, dia membuat mataku tersorot hanya kepadanya. Dia, kusebut saja“Kak R”, ku akui memiliki visual yang sesuai dengan tipeku. Hal itu tidak bisa dipungkiri oleh banyak perempuan, kan? Setiap melihat laki-laki yang memiliki paras yang elok, siapa yang tidak tertarik? Kuyakin para perempuan pun akan tertarik.

Kukira, dia hanya tampan dari segi wajahnya saja. Tetapi, ternyata, hatinya pun tampan. Mau tahu kenapa? Karena dia cinta Tuhan dan memiliki hati yang rindu melayani Tuhan. Aku mengetahui itu karena saat  ibadah pemuda, aku sempat satu kelompok dengannya. Jika ditanya soal perasaanku pada waktu itu, apakah aku perlu menjawabnya? Kurasa kalian sudah tahu jawabannya. Ya, perasaanku campur aduk, senang dan tidak menyangka bisa sekelompok dengannya, padahal kelompoknya dipilih secara acak. Suatu kebetulan yang menyenangkan hatiku sekaligus membuat hatiku dag dig dug tidak karuan.

Di dalam kelompok itu, tugas kami adalah saling berbagi cerita mengenai kesendirian. Kak R bercerita bahwa ia pernah merasa sendiri dan di saat yang sama ia ingin ikut terlibat dalam melayani Tuhan, sehingga perasaan sendiri itu tidak terus menghantuinya. Mendengar ceritanya, aku benar-benar kagum, karena jarang sekali, bahkan tak pernah aku mendengar laki-laki yang rindu melayani Tuhan. Di dalam hatiku, hanya bisa berharap bahwa ia bisa mengenalku karena ia adalah tipe laki-laki idamanku.

Beberapa hari setelah itu, aku mem-follow akun Instagramnya dan Kak R mem-follow balik akunku dan juga menyukai salah satu postingan di Instagramku. Dia pandai dalam hal memasak dan akunnya pun terdapat video masaknya, huh…membuatku semakin kagum saja kamu kak. “Kebetulan aku tidak bisa memasak”, lagi-lagi dalam hatiku berharap dengan pikiran yang bodoh seperti itu, seolah-olah kami bisa bersama suatu saat nanti, haha terlalu berlebihan rasanya.

Suatu hari, Kak R memasang sebuah snapgram di Instagram tentang hasil masakannya saat ujian praktik karena dia saat ini kelas 12. Aku membalas snapgram itu dan kalian tahu? Dari sinilah awal mula kami bisa memiliki obrolan yang lebih banyak hingga bisa bertukar nomor Whatsapp. Di awal, respon Kak R benar-benar ramah. “Duh, Kak, jangan buat aku makin kagum dong” kata hatiku, lagi. Dilihat-lihat, makin lama chatting, makin lucu juga ya Kak R. Dia suka sekali melawak, padahal kukira dia orangnya cuek.Dia ternyata sangat perhatian, padahal aku bukan apa-apa. Aku tahu, Kak R bukan tipe laki-laki yang suka memainkan perasaaan perempuan. Makanya, aku seperti melihat ketulusan dalam perhatiannya kepadaku. Kak R memperlakukan aku seperti seorang kakak kepada adiknya, lucu bukan?

Setiap hari minggu, tentu kami selalu bertemu dan lucunya, ia sempat datang ke gereja lebih awal dari jam biasanya untuk menungguku. Dalam hatiku terselip senyum kecil dan selalu berharap untuk bisa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Kak R.

Selamat, Kak R!Kamu sudah membuatku kagum dan berharap di luar wajar. Semoga saja kamu bisa melihat isi hati kecilku lewat cerita ini ya, Kak R. Yah…lagi-lagi aku berharap tentang dia, yang kukagumi.

(Kontributor: Aurelia Adeline Tan, Siswi X IPS 2, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini