Surabaya, KrisanOnline– Krisanis, film Alita Battle Angel sebenarnya merupakan seri Manga karya Yukito Kishiro. Film ini menjadi salah satu film bertema aksi sci-fi di awal tahun ini. Mengisahkan seorang “gadis” yang tinggal di masa depan distopsia. Gadis cyborg tersebut hidup di bumi yang telah hancur akibat perang. Seorang dokter bernama dokter Ido menemukan gadis cyborg di sebuah kota “rongsokan”. Gadis yang lupa ingatan itu diberi nama Alita. Alita sendiri adalah nama dari anak Dokter Ido yang telah meninggal. Dalam kisahnya, Alita sang cyborg bertemu dengan Hugo lalu mereka jatuh cinta. Keinginan terdalam Hugo adalah pergi ke kota langit, Zalem, dengan cara memenangkan permainan motorball, sebuah pertarungan royale cyborg sampai mati.
Suatu malam, Alita mengetahui pekerjaan rahasia dokter Ido, yaitu Hunter Warrior sang pembunuh bayaran. Alita sendiri telah ditakdirkan menjadi seorang Hunter Warrior. Namun, sayangnya dokter Ido tidak setuju. Keesokan harinya, Alita menemukan tubuh dari cyborg. Tubuh itu telah dimiliki tentara. Sayangnya, dokter Ido tidak ingin mempersatukan Alita dengan tubuh tentara. Hal tersebut membuat Alita semakin kuat idan ngin menjadi seorang Hunter Warrior. Diam-diam, ia mendaftar sebagai seorang Hunter Warrior. Alita yang selalu menang, ternyata menjadi incaran para cyborg jahat yang berusaha merusak tubuhnya. Dengan terpaksa, dokter Ido menyatukan Alita dengan tubuh itu. Alita menjadi luar biasa dan tak bisa dikalahkan. Dengan tubuh barunya, bersemilah cinta, lawan, dan rahasia. Cieee…
Film ini dijuluki “Film Rugi 200 Juta Dollar” oleh Indiwire. Produser film Alita adalah James Cameron. Produser dari film hits Avatar. Rotten Tomatoes memberi nilai 59%, Imdb 7.6/10, dan Metacritic 55%. Nah, bila saya diminta sebagai kritikus film, maka saya berpendapat secara gado-gado saja. Begini: “Filmnya sih lumayan bagus karena menggambungkan unsur romance, action, dan sci-fi. Penampilan sang tokoh utama Alita seakan membuat penonton sungguh-sungguh menyaksikan sosok manusia sebenarnya. Padahal, itu semua karena teknologi CGI.
Sementara, plus lainnya adalah tampilan visual film yang begitu menjanjikan dan sedap dipandang mata serta ending-nya juga cukup manis. Namun, beberapa adegan di film ini agak klise dan sedikit membingungkan penonton. Ya, karena plotnya sering melompat-lompat dan terkadang menjadi tidak masuk akal. Terlepas dari itu semua, film ini cocok menemani Krisanis untuk nonton bareng gebetan di Malam Mingguan,” aku Savitri jurnalis KrisanOnline kelas X ini. (Desak Savitri)
wih terlihat keren filmnya sih, ada rekomendasi untuk nonton sendirian? hehehe
Mantap, jadi tertarik buat nonton lagi.