Aku hanyalah tupai yang kau taruh di bawah sinar mentari
hanya bisa melihat indahnya dari bawah dahan kelinci
tak bisa menggapaimu yang sedang bersaloka di angkasa pasti
kau dan teman-temanmu yang tampak bersemi asri
Aku hanyalah orang yang kau tak ajar menari
ku hanya bisa tertawa dan menyayapi
pikiran perih permainan dalam mimpi
seolah-olah ekorku tak lagi abadi
Aku hanyalah orang yang tak kau jemput balon udara
ku selalu melekat dengan daratan penuh suaka
batang pohonku kujadikan keramaian di tengah kota
meredam semua api rasa kefasihan belaka
Aku hanyalah tupai yang berpayung beku
tak mau dan tak enggan merasa sinar mentarimu
dari dahan kering penuh ritmik aku baru tahu
untuk mencarimu harus kulayangkan pelangi payung
sembu kelabu
(Kontributor: Michael Alejandro, Siswa X IPS 3, SMA Santa Maria Surabaya)
Nb* Untuk kamu yang disana. Yang sekali senyum menembus cakrawala. Angkasa saja mengaga-ngaga. Apalagi aku?