Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, pengalaman saya yang paling tak terlupakan terjadi pada saat saya duduk di bangku SD. Namun, saya agak lupa tepatnya kelas berapa. Saat itu sekolah adik saya mengadakan outing ke Eco Green Park di Batu. Karena mama dan papa saya ikut menemani adik saya, saya juga ikut ke Batu.
Perjalanan dari rumah ke Eco Green Park berlangsung selama sekitar 2 jam menggunakan mobil. Saat kami sampai di sana, bus yang mengantar adik saya sudah sampai dan adik saya sudah berada di dalam, sehingga mama papa saya langsung membeli tiket masuk. Ada banyak hal menarik di dalam Eco Green Park, seperti berbagai jenis burung yang ada di situ dan wahana-wahana yang seru.
Kejadian yang paling tak terlupakan saat mengunjungi taman hiburan ini adalah saat saya masuk ke wahana rumah terbalik bersama nenek saya. Wahana ini sepertinya lumayan terkenal di kalangan pengunjung, karena saat itu antriannya cukup panjang, sehingga saya harus menunggu sekitar 5 menit sebelum dipersilahkan masuk ke dalam rumah tersebut.
Di dalam wahana, saya merasa cukup pusing melihat perabotan rumah diletakkan di “langit-langit” rumah tersebut. Perabotan disana juga beragan, saya ingat melihat sofa, meja, TV, hingga akuarium ikan (yang tentunya kosong) disana. Sejujurnya saat itu saya lumayan takut perabotan tersebut akan jatuh dan menimpa saya, namun jika dipikir sekarang hal itu sepertinya tidak mungkin terjadi.
Wahana rumah terbalik itu sendiri seingat saya terbagi jadi dua bagian, yaitu ruang tamu yang baru saja saya ceritakan dan ruang kaca. Ruang kaca ini merupakan ruangan labirin yang diisi oleh kaca, yang menurut saya keren dan agak menyeramkan. Walaupun para pengunjung akan lebih fokus mencari jalan keluar, langit-langit ruangan ini juga ditempeli barang-barang kecil seperti boneka. Saya dan nenek masuk ke labirin kaca bersama dua orang lain. Di dalam labirin, kami bekerja sama dengan dua orang tadi agar dapat keluar dari labirin lebih cepat.
Menurut saya, pengalaman melewati labirin kaca tersebut merupakan salah satu pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Alasan utamanya adalah karena saya dapat berteman dan bekerja sama dengan dua orang tersebut, walaupun saya tidak akan bertemu dua orang itu lagi dan pertemanannya hanya berlangsung sebentar karena mereka langsung pergi ke wahana lain setelah keluar dari labirin. Selain itu, saya juga dapat menghabiskan waktu dengan anggota keluarga saya, terutama nenek, dengan aktivitas yang menyenangkan.
(Kontributor: Ancilla Yovita Wijaya, Siswi XI MIPA1, SMA Santa Maria Surabaya)