Kaki telanjang melangkah di aspal
Berharap surya melemah meredup
Karena aku tambah hitam!
Tapi ibu belum makan
Mencoba mengadah tangan
Tangan melambai
Mencoba mengadah tangan
Ku di diamkan
Aku menerjang berlari merambat
Diriku terlalu lemah
Mengais kerincingan-kerincingan
Untuk ibu makan
Terlentang bebas raga di udara
Tak beratap tak berdinding
Dingin panas hujan merasuk
Disini tak pernah sepi
Besok tanganku hilang
Besok kakiku hilang
Besok terseret-seret
Besok jangan lupa setoran
Sungguh yang kucari hanya kerincingan
Tidak mungkin nasi pecel
Apalagi nasi rendang
Kata ibu nasi basi juga tidak apa-apa
Aku mengadah lagi
Di bawah terik matahari
Sampai nanti
Aku terkubur di alam bebas
(Kontributor: Yosia Margaretha, Alumni SMA Santa Maria Surabaya)
Ilustrasi gambar etalase: www.google.com