Surabaya, Krisanonline.com – “The Delegate of Greece is present and voting,” was the first thing I said during MUN. Model United Nations or MUN for short, is a real-life simulation of the United Nations conference. The one that I joined, AYIMUN or Asia Youth International MUN, is aimed at students from all around the globe to discuss the best possible solution for real-world problems. I participated in SOCHUM, the council in MUN that specifically discuss on social and humanitarian issues. The topic that my council discussed was on combating xenophobia and bigotry in sovereign nations. The conference was two days long, but it was actually a four days long event. I represented Greece, thus everything I stated during the conference needs to align with Greece’s stances on the issue, not my personal one.

My favorite part about MUN is definitely the cultural night where I got to see cultural performances from a lot of different countries. There were lots of dancing and singing, it was incredibly fun. During that night, I got to meet wonderful people from South Africa, Indonesia, India, Brazil, Malaysia, Brunei, Pakistan, Maldives, Turkey, and many more. After that, we all went to the Petronas Twin Towers, Malaysia’s landmark and spent a lot of time inside the mall. It was an amazing experience, dare I say, the best thing I have experienced in my life. It was four days of laughing, having fun, talking about politics, heartwarming events, and many more. MUN changed my way of thinking for the better, and I am so thankful that I got selected to be a delegate.

Terjemahan

“Delegasi Yunani Hadir dan Memberikan Suara,” merupakan hal pertama yang saya katakan di MUN. Model United Nations atau MUN, adalah simulasi konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa. Konferensi yang saya ikuti, AYIMUN atau Asia Youth International MUN, ditujukan untuk siswa dari seluruh penjuru dunia untuk berdiskusi tentang solusi terbaik mengatasi permasalahan dunia. Saya berpartisipasi di SOCHUM, dewan di MUN yang secara khusus membahas tentang isu-isu sosial dan kemanusiaan. Topik yang dibahas di dewan adalah cara negara-negara di dunia memerangi xenophobia dan kefanatikan. Konferensinya berjalan selama dua hari, tetapi acaranya sendiri berjalan selama empat. Saya mewakili Yunani, jadi semua yang saya bicarakan perlu melalui sudut padang negara Yunani, bukan sudut pandang saya sendiri.

Bagian kesukaan saya di MUN adalah saat cultural performance, saat saya dapat melihat pertunjukan budaya dari berbagai negara. Ada banyak tarian dan nyanyian yang sangat menyenangkan. Pada malam itu, saya bertemu dengan orang-orang dari Afrika Selatan, Indonesia, India, Brasil, Malaysia, Brunei, Pakistan, Maladewa, Turki, dan banyak lagi. Setelah itu, kami semua pergi ke Menara Kembar Petronas dan hang out di mall. MUN adalah pengalaman yang sangat luar biasa. Empat hari tersebut penuh dengan canda tawa, politik, acara-acara yang mengharukan, kegiatan-kegiatan yang buat baper, dan masih banyak lagi. MUN merubah pola berpikir saya menjadi lebih baik dan saya sangat berterimakasih bahwa saya dapat terpilih menjadi delegasi.

(Kontributor: Desak Nyoman Savitri, Siswi XI MIPA 3, Pemimpin Redaksi Portal  Digital Berita KrisanOnline, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini