Surabaya, Krisanonliene.com – Krisanis, sejujurnya saya suka membaca novel. Adapun novel yang saya baca berjudul “Sadena dan Sandra” karya Wulan Fadi yang sudah dibaca lebih dari 7 juta kali di Wattpad. Novel ini menceritakan tentang perjuangan, persahabatan, dan pengorbanan antara Sadena dan Sandra yang bertemu kembali berakting dalam film Raja, Ratu, dan Rahasia setelah melewati masalah di masa lalu mereka. Novel ini merupakan sequel dari novel Raja, Ratu, dan Rahasia.

Novel yang ditulis oleh Wulan Fadila Fatia pada tanggal 17 Mei 2019. Lahir pada tahun 1999. Bersekolah di SMPN 68 Jakarta Selatan, lalu melanjutkan di SMAN 3 Bogor. Hobinya adalah menulis dan fotografi. Dalam menyalurkan hobi menulis, Wulan menerbitkan cerita buatannya melalui situs Wattpad. Pada 2017, pengikutnya di Wattpad telah melebihi 200 ribu pengguna dan dia telah menyelesaikan 33 cerita. Adapun karya lain dari Wulan Fadi adalah Matt and Mou, Story of Seth, A: Aku benci, dan cinta, dan lain-lain.

Novel ini menceritakan tentang takdir yang mempertemukan kembali Sadena dan Sandra setelah perpisahan mereka di masa lalu. Sandra memiliki keinginan untuk menjadi aktris film. Meskipun di tolak berkali-kali, hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk mencoba. Kesempatan baru pun tiba, sebuah film Raja, Ratu, dan Rahasia membuka kesempatan baru bagi Sandra untuk mencoba lagi. Kali ini, Sandra berhasil mendapatkan peran sebagai Ratu dalam proyek tersebut, namun dirinya terpaksa beradu sandiwara dengan Sadena yang mendapat peran sebagai Raja, seseorang di masa lalunya, seseorang yang tidak ingin Sandra ingat lagi.

Sadena hanya ingin lepas dari segala masa lalu yang membebani hidupnya. Kehidupan Sadena berubah semenjak menjadi aktor. Popularitas, pasangan idaman, teman-teman yang setia. Namun, semua itu terasa tidak berarti sejak dua tahun lalu dirinya memutuskan untuk meninggalkan seseorang yaitu Sandra. Hingga akhirnya, takdir membawa mereka dalam satu proyek film. Sadena tidak akan menunggu-nunggu lagi. Mungkin, ini kesempatannya untuk memperbaiki masa lalunya dengan Sandra, entah untuk melepaskan atau menggenggamnya lagi.

Saat mencoba untuk menggenggam Sandra kembali, Sadena dihadapi oleh berbagai macam cobaan, seperti Thama yang mencoba untuk mendekati Sandra, Sandra yang di beberapa adegan berpacaran dengan Yudith, dan juga Sadena yang sedang berpacaran dengan Hanna. Ditambah lagi dengan masa lalu Sadena dan Sandra yang saling menghantui hidup mereka satu sama lain. Masa lalu yang terjadi 2 tahun lalu, menghalangi Sandra untuk meraih mimpinya dan sibuk untuk berpacaran dengan Sadena.

Kelebihan dari novel berjudul Sadena dan Sandra adalah, novel ini memiliki bahasa yang mudah dipahami untuk para remaja karena baik tokoh, cerita dan latarnya dikhususkan untuk pembaca remaja. Cerita yang diangkat oleh penulis pun dekat dengan kehidupan remaja seperti masalah percintaan, masalah pertemanan dan masalah remaja pada umumnya, novel ini juga memberikan solusi bagi pembaca khususnya pembaca remaja yang mungkin sedang menghadapi permasalahan seperti yang diceritakan dalam setiap isinya yang dialami oleh para tokoh.

Penokohan dari novel ini pun cukup menarik, karena biasanya tokoh utama perempuan cenderung lebih aktif dan pemeran laki-laki cenderung lebih diam. Namun pada novel ini, Sandra memiliki watak yang tertutup dan Sadena memiliki watak yang baik, dan pantang menyerah dalam menggapai segala sesuatu yang ia inginkan. Latar yang digunakan dalam novel ini pun sangat dekat dengan kehidupan kita sebagai remaja seperti sekolah, dan lokasi syuting yang mungkin sedikit asing bagi kita. Namun, hal ini bukanlah suatu masalah karena penulis dapat mengilustrasikan cerita dengan baik, sehingga para pembaca dapat merasakan apa yang tokoh rasakan dan alami.

Penggunaan bahasa yang santai pun membuat novel ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para remaja, sehingga para pembaca pun dapat dengan mudah memahami cerita ini. Novel ini juga menyediakan gambar-gambar kecil seperti gambar chat antara sadena dan Sandra, ataupun dengan tokoh lain. Hal ini tentunya membuat saya sangat tertarik saat membaca buku ini. Cover dari buku ini juga sangat menarik, simple namun tetap memiliki makna. Di setiap awal bab pada buku ini, terdapat pula gambar-gambar kecil seperti topeng, dan lain-lain yang berhubungan dengan teater. Kelemahan dari novel Sadena dan Sandra adalah, novel ini memiliki alur maju mundur yang dapat membuat bingung pembaca. Hal ini dikarenakan, beberapa adegan dalam novel ini merupakan adegan dari saat ini dan setelah itu akan kembali ke adegan di masa lalu antara Sadena dan Sandra. Terdapat pula beberapa adegan yang menurut saya membosankan seperti saat Thama yang mencoba untuk mendekati Sandra namun Sandra acuh dalam menanggapinya.

Saya sangat merekomendasikan cerita ini kepada para remaja dan orang dewasa. Buku ini memiliki cerita yang sangat menarik terutama kehidupan di kalangan remaja. Selain karena ceritanya yang menarik, juga karena terdapat pelajaran yang bisa diambil dari para tokoh, yaitu tokoh menutupi perasaan hati yang sesungguhnya, apa yang dirasakan dan dialami supaya orang tidak mengetahui bahwa sebagai remaja tidak selalu baik-baik saja. Kita sebagai remaja tentunya boleh mengekspresikan diri kita dengan berpura-pura agar orang lain tidak kecewa atau terlalu mengkhawatirkan kita, namun kita sebagai pembaca juga harus mengetahui situasi dan kondisi yang ada, dimana remaja juga perlu untuk diperhatikan, didengar dan mendapat kasih sayang.

Novel ini juga memberi pelajaran bahwa kita harus tersenyum meskipun keadaan sedang susah, karena dengan kita tersenyum, segala beban hidup kita terasa ringan dan masalah yang sedang dihadapi sekarang, kita percaya bisa melewatinya. Dengan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa alur cerita ini sangat dekat dengan kehidupan remaja dengan lika liku kehidupan remaja yang diwarnai dengan sedih, bahagia, kepura-puraan dan kejujuran yang terjadi dalam kehidupan yang lekat dengan remaja. Buku ini menarik bagi para pembaca remaja karena menarik dan membuat pembacanya penasaran sampai akhir ceritanya.

(Kontributor: Aurelia Kimberly Clarance, Siswi XII Bahasa, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini