“Lho… gau sah repot-repot, Tante lho sudah seneng kalian bantu Tante.” “Gak papa Tante, ini berkat dari kami.” Kalimat itu yang membuat saya menjadi lebih tersentuh dan senang dapat berbagi pada orang yang membutuhkan saat kegiatan Respect and Serve Others (RSO) yang telah diselenggarakan oleh SMA Santa Maria Surabaya, 4-6 November 2019.
Surabaya, Krisanonline.com– Krisanis, namaku Eunike Febrianti Sanjaya, dari X MIPA 3. Setelah 3 hari menjalani kegiatan RSO ada banyak pengalaman tak terlupakan. Apalagi pada hari ke-3. Saya sangat senang karena dapat memberikan “sesuatu” yang mereka butuhkan.
Kami melakukan kegiatan RSO secara berkelompok. Guru kehidupan kami adalah pedagang makanan dan minuman di pinggir jalan. Pada hari kedua, setelah kami selesai berjualan, kami berpikir bahwa Ibu Lian (pemilik dagangan) masih membutuhkan dukungan dari kami. Akhirnya kami memutuskan untuk memberinya tali asih.
Esoknya, kami berpikir bagaimana cara memberikan tali asih tersebut. Oleh karena kalau kami memberikan pada akhir kami berjualan, pasti keadaan sangat ramai. Namun, kalau diberikan saat kami baru datang pasti agak kurang enak. Akan tetapi, Tuhan punya rencana baik. Kami diberi waktu luang sejenak di tengah kami berjualan. Saat itu juga saya langsung menuju rumahnya yang bisa dibilang sangat sederhana.
Saat sampai di depan pintu rumahnya, kami langsung disambut senyuman dan kalimat yang menjadi paragraf lead di atas. Entah mengapa, saat saya mendengar kata-kata itu, saya sangat bersyukur dan berterima kasih dengan keadaan saya sekarang.
Sejujurnya, keadaan mereka jauh kurang beruntung dibanding saya, tapi keadaan mereka tak menghambat untuk selalu bersyukur. Dari situ saya menjadi lebih termotivasi untuk lebih selalu lebih banyak bersyukur. Ibu Lian tewlah memberi teladan untuk menjalani hidup penuh dengan suka cita bagi saya dan teman-teman. Tak ada keluh kesah setiap harinya. HaL ini menjadi motivasi saya untuk lebih peduli dan lebih bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan selama ini. (Eunike Febrianti Sanjaya)