Surabaya,KrisanOnline.com– Krisanis, kegiatan rekoleksi Pra-Paskah SMA Santa Maria diadakan pada Jumat,28 Februari 2020. Dimulai pukul 10.00 Wib hingga jam akhir pembelajaran. Kami melewatkan kegiatan pembelajaran di luar kelas, tapi kami tetap mendapatkan pembelajaran kehidupan yang menarik.
Krisanis, siapapun pasti pernah bersentuhan dengan “ketidakberuntungan” hidup. Kalau boleh memilih, siapa yang tidak mau untuk selalu dapat hidup bahagia?” Begitu pertanyaan salah satu frater pemberi materi. Kesengsaraan hidup yang kita alami haruslah kita pikul dengan berani. Sebab Kristus, Putra Allah, Putra manusia, telah mengalaminya dan mengajarkan sekaligus menunjukkan pada kita akan adanya kebahagiaan selepas kesengsaraan. “Akhirnya, kebenaran akan menang melawan kejahatan,” imbuh frater.
Siang itu 3 orang frater datang di sekolah kami, membagikan ilmu yang mereka miliki sebagai bekal kami menjalani 40 hari masa Pra-Paskah, yaitu mengenang sengsara Yesus. Namun “rekoleksi” ini bukanlah rekoleksi biasa. Para frater mengajak para siswa kelas X untuk aktif. Mulai dari berkenalan satu sama lain antar kelas, hingga bermain bersama satu angkatan.
Ramai… mungkin itu kata yang terbayang. Namun, kebersamaan indah itu terasa sekali. Tak ada satupun anak yang diam. Semua mendapat kesempatan yang sama. Merasakan menjadi Nelayan, juga ikan. “Tujuh” ujar “X” , “tuuujuhh, ssst” ujar “Y”, dan seterusnya oleh teman-teman “nelayan” lainnya yang saling membisik. Menjaga agar ikan tak mengetahui. Hahaha…
Satu hal paling menyentuh dan membuat semua anak terdiam dan menatap satu hal yang sama siang itu adalah video motivasi yang ditunjukkan para frater. “Kalau saya (tokoh motivator) disabilitas tersebut, tapi saya bisa bicara seperti ini pada kalian. Lalu, sebenarnya siapa yang disabel?” Pesan itu yang ditegaskan oleh frater. “Kalau kamu lemah dalam sesuatu, bukan berarti itu akhir dari segalanya, dari hidupmu.” Tetaplah tegar dan semangat karena Kristus besertamu.
(Kontributor : Iris Santoso, Siswi X MIPA 2, SMA Santa Maria Surabaya)