Surabaya KrisanOnline.com – Memasuki Tahun Ajaran Baru dan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah MPLS, 240 siswa siswi baru SMA Santa Maria Sanmar Surabaya diajak untuk peduli lingkungan. Pada Jumat (19/7/2019) mereka diajak ke tiga lokasi di Kota Surabaya, yaitu Kebun Binatang Surabaya KBS, Taman Bungkul dan Museum Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti beberapa kegiatan yakni menyapu dan memunguti sampah yang tercecer. Juga membagikan bingkisan kepada petugas kebersihan di tiga tempat tersebut.

“Pada umumnya mereka mungkin berfikiran bahwa menggunakan fasilitas umum ya sembarangan saja karena nanti toh sudah ada yang membersihkan dan ada petugasnya. Nah Kami disini untuk memberikan semacam pengetahuan dan penekanan kepada mereka bahwa menjaga lingkungan dan kebersihan adalah tugas mereka juga. Apalagi Walikota Surabaya peduli lingkungan, sehingga sebagai warga Surabaya mereka juga harus ikut mendukung.”kata Eliza Sriwidiastuti, Humas Sanmar Surabaya.

Tidak sekadar bersih-bersih lingkungan, siswa juga diajak untuk menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran, dimana melalui kegiatan di KBS, siswa diminta membuat video per wahana satwa yang ada di KBS dalam kelompok-kelompok kecil yang nantinya dijadwalkan akan diposting pada media sosial SMA Santa Maria Surabaya.

“Anak-anak yang datang ke KBS diajari untuk peduli satwa. Setiap kelompok diminta melaporkan informasi terkait satwa di setiap wahana seperti seorang presenter dan itu diposting di Medsos,” kata F.X. Rudy Prasetya S.S., M.Medkom., Wali Kelas X IPA 2 SMA Santa Maria Surabaya.

Kegiatan lain yang diikuti para siswa baru dalam rangka MPLS SMA Santa Maria tahun 2019 diantaranya kegiatan literasi di Museum Bank Indonesia (BI). “Di perpustakaan mereka akan memilih buku dan diposting dengan caption di IG. Ini juga implementasi pembelajaran digital revolusi industri 4.0,” jelasnya.

Sementara itu, PJK Sanmar Surabaya Anita Anggraini Tedjadipura berharap melalui kegiatan MPLS siswa bisa tergugah rasa sosialnya dalam bermasyarakat dan lebih peduli dengan lingkungan.

“Mereka jangan hanya bisa melihat tetapi juga mau peduli ketika ada orang yang mebutuhkan. Begitu juga dengan lingkungan, jika ada sampah bisa langsung punya inisiatif untuk ikut membuang atau punya inisiatif sendiri membuat kelompok untuk membersihkan sebuah lokasi yang ada di Kota Surabaya.”kata Anita

Sumber: rri.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini