Surabaya, KrisanOnline.com- Sahabat Ursulin, Misa Syukur Perayaan Santa Angela yang diadakan pada Senin, (27/1), terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tampak ada berbagai hasil bumi menghiasi altar. Semua dipadupadankan dengan bunga hias nan apik. “Berani Melawan Arus” itulah kesan yang langsung terasa. Kolaborasi dan keserasian membuat semarak altar.
Misa kali ini juga terasa spesial dengan kehadiran para frater yang sedang menempuh studi di Jatijejer. Mereka turut dalam perayaan misa. Berkolaborasi dengan para guru dalam kelompok paduan suara. Tidak tanggung-tanggung persembahan misa dipimpin oleh tiga orang romo, yaitu romo Dwi Joko, romo Jatmiko, dan romo Tomy. Dalam khotbahnya, Romo Dwi Joko mengingatkan bahwa betapa pentingnya keserasian dalam pengabdian. Beliau juga mengapresiasi hiasan altar yang menggambarkan implementasi dari makna keserasian.
Menurut Suster Maria Elis, Kepala Satuan Pendidikan Santo Yusuf, Pacet, hiasan misa kali ini merupakan hasil kerja bersama seluruh komponen yang ada di sekolah. Para siswa sendiri memiliki agama yang berbeda-beda. Hiasan altar tersebut menggambarkan bagaimana kesederhanaan hidup yang ada di Pacet. Anak-anak bekerja sama membawa berbagai hasil bumi untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Hal senada juga diungkapkan Sekar, siswa kelas 9, yang turut menjadi petugas misa.
Sementara, bagi suster Ira, perayaan kali ini juga melibatkan masyarakat Pacet. Hal itu terlihat dari hasil bumi yang dipersembahkan sebagai hiasan dalam misa. Kesederhanaan kota kecil dengan mengundang romo paroki dan para frater serta para pensiunan membuat acara terasa istimewa.
Selepas MIsa Kudus ada kegiatan pentas seni. Pentas seni menjadi acara yang ditunggu-tunggu. Pentas seni menampilkan atraksi dari tiap unit. Baik dari kampus Santa Maria Surabaya, Santa Maria Sidoarjo, maupun tuan rumah Santo Yusuf Pacet- Bintang Kejora. Atraksi yang ditampilkan dari tiap kampus sangat beragam. Kolaborasi guru dan siswa dari SMPK Santo Yusuf, kerja sama guru, tenaga kependidikan, dan karyawan berhasil menampilkan berbagai atraksi yang meriah.
Para suster Ursulin juga menampilkan gerak dan lagu yang membuat hangat suasana. Tak ketinggalan para frater yang menyumbangkan suara emasnya dalam kelompok band. Semua melebur berkolaborasi dalam keserasian. Betul-betul luar biasa!
(Kontributor: FX. Marjanto, Guru SD Santa Maria Surabaya)