Surabaya, Krisanonlie.com – Krisanis, selama libur semester saya melakukan beberapa hal untuk menghilangkan penat selama bersekolah atau bisa disebut refreshing. Kami sekeluarga berdiskusi untuk memilih destinasi refreshing  dan kami memutuskan untuk pergi ke wisata Bromo Tengger Semeru / Gunung Bromo. 

Perjalananku dimulai di saat senja, kami sekeluarga berangkat dengan menggunakan mobil. Setelah 3 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di kawasan Gunung Bromo untuk berpindah ke mobil jeep dan itu merupakan pengalaman menaiki jeep yang paling berkesan. Kita harus berbelok ditikungan yang curam, tanjakan maupun turunan yang curam, bahkan melewati jalanan berbatu/bergeronjal. Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya kami sampai di destinasi pertama yaitu di bukit sunrise.

Awalnya saya shock dengan suhu udara disana yang mencapai 5°c sehingga saya memutuskan untuk menggunakan dobel jaket dan tentunya tidak lupa kupluk. Dikarenakan suhu udara yang dingin kami sekeluarga memutuskan untuk bersinggah ke warung terlebih dahulu untuk meminum wedang jahe dan teh hangat. Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 05.00 Wib merupakan waktu yang pas untuk melihat sunrise. Di sana saya harus mendaki lagi untuk mendapatkan view sunrise yang bagus. Setelah matahari terbit dan mulai cukup panas, kami memutuskan untuk turun dan lanjut ke destinasi selanjutnya.

Destinasi kedua ini merupakan destinasi utama selama liburan kali ini dan itu adalah gunung Bromo. Sesampainya dikaki gunung Bromo saya menemukan banyak orang berjualan, baik makanan seperti bakso hingga cendera mata seperti bunga edelweis. Bunga ini memiliki kekhasan dapat hidup hingga puluhan tahun dan tetap awet sehingga banyak orang menyebutnya bunga abadi.

Setelah berkeliling kami pun bergegas untuk mendaki gunung Bromo, tapi sebelum sampai di gunung Bromo kami melewati lautan pasir dan disitu banyak kuda “berkeliaran” yang bisa digunakan untuk wisatawan yang ingin mencobanya. Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya kami sampai di atas atau dipuncak gunung Bromo. Walaupun pendakiannya cukup melelahkan, hal tersebut dapat terbayarkan ketika saya sampai dipuncaknya. Saya dan keluarga menyempatkan untuk berswafoto. Wowww…indahnya!

(Kontributor: Nicholas Ferdinan Mulya, Siswa X MIPA 3, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini