Surabaya Krisanonline.com – Memakai bendera rumah produksinya sendiri yang dimotori oleh anak-anak lulusan sekolah SPI, Butterfly Pictures, film Anak Garuda yang disutradarai oleh Faozan Rizal bersama co-sutradara Verdi Solaiman dari naskah tulisan Alim Sudio serta dibintangi oleh Tissa Biani, Rania Putrisari, Violla Georgie, Ajil Ditto, Rebecca Klopper, Kiki Narendra, Rizky Mocil dan lainnya.
Kegagalan dalam presentasi kewirausahaan membuat anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) kecewa dan patah arang. Yohana (Violla Georgie), Sheren (Rania Putrisari), Robet (Ajil Ditto), Sayyida (Tissa Biani ) Wayan (Geraldy Krechoff), Olfa (Clairine Clay) dan Dilla (Rebecca Klopper) pun memutuskan menelepon Koh Jul (Kiki Narendra) yang bukannya kesal malah mensyukuri bahwa anak didiknya mendapatkan pelajaran baru selain siap untuk menang dan siap kalah.
Film Anak Garuda yang berlokasi syuting di Indonesia, Prancis dan Swiss ini memang terkesan memiliki dua segmen film di dalamnya dan keduanya memiliki konflik yang sama, yaitu soal pekerjaan dan hubungan interpersonal di dalam kelompok. Pembeda yang paling jelas adalah faktor penyebabnya jika yang di Indonesia ada keterlibatan orang luar sementara di eropa merupakan kelanjutan dari konflik yang terjadi di Indonesia.
Konflik yang terjadi di dalam film ini sebenarnya terpapar cukup baik sekaligus mengenalkan kita pada sekolah SPI yang memiliki berbagai program wirausaha yang dijalankan oleh pihak sekolah dengan bantuan para siswa sebagai karyawannya. Sayangnya, karakterisasi dari para anak garuda terasa tidak terlalu kelihatan berbeda dan kurang memiliki keunikan. Praktis hanya Sayyida dengan hijab dan sikap kerasnya serta Yohana yang menjadi sentral utama cerita menjadi dua karakter yang paling menonjol dalam film. Sisanya terkesan sebagai pelengkap, meskipun sudah diberikan porsi konflik masing-masing.
(Kontributor: Edward Louise, Siswa XI IPS 1, SMA Santa Maria Surabaya)