Surabaya, Krisanonline.com– Krisanis, sejak virus covid-19 datang ke Indonesia,  pemerintah memutuskan untuk meliburkan semua sekolah dan melakukan proses belajar mengajar di rumah secara daring. Karena kekhawatiran orang tua, akhirnya saya kembali ke kampung halaman saya, yaitu kota Palu. Awalnya, saya sangat optimis hanya berlibur selama 2 minggu. Ternyata liburan ini  tidak secepat dugaan saya. Pada kenyataannya, saya sudah sekitar  16 minggu  (kalau bahasa anak gaul sekarang “tidak semudah itu ferguso”)

Krisanis, kalau ditanya bosan, pasti bosan. Tapi jika dilihat dari sisi positifnya, saya jadi banyak meluangkan waktu bersama keluarga. Kami semua menjadi lebih dekat. Kami bahkan sering masak bersama dengan oma saya. Kami jadi banyak mengetahui resep masakan oma saya. Saya dan saudara saya juga sering melakukan eksperimen membuat makanan unik. Saya juga membantu kedua kakak saya berjualan pudding.

Saya juga bertemu dengan keluarga saat masih bersekolah di Palu. Saat SMA kami semua terpisah karena menempuh pendidikan di kota yang berbeda. Tapi karena corona, kami dapat berkumpul lagi. Corona tidak membuat kami kehabisan akal untuk bertemu. Corona tidak menghalangi saya untuk bertemu dengan komunitas gereja saya. Kami sering melakukan doa bersama via zoom. Tidak lupa untuk mengabadikan momen kebersamaan. Pada akhirnya, kenangan yang kita buat bersama keluarga adalah segalanya.

 (Kontributor: Widya A. Wenur, Siswi XII IPS 1, SMA Santa Maria Surabaya)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini