Surabaya, Krisanonline.com – Kisah ini menimpa dua orang gadis yang sedang pergi berlibur ke daerah Jogja. Keduanya memutuskan untuk menginap di sebuah hotel murah, karena mereka berpikir ini akan menghemat pengeluaran selama mereka berpetualang. Gadis satu bernama Mina dan gadis kedua bernama Ema. Mina dan Ema menginap di hotel tua dan terlihat tak terawat. Tanpa pikir panjang, keduanya langsung memesan sebuah kamar dengan dua single bed.
Saat mereka tiba di hotel, jam menunjukkan pukul 24.00 waktu setempat sehingga keduanya langsung ingin beristirahat saja. Ketika Mina dan Ema sudah bersiap untuk tidur, tiba-tiba Mina berkata bahwa ia kedinginan dan ingin pergi keluar, ke supermarket untuk mencari sebotol bir dingin. Setelah meminta izin Ema, Mina akhirnya pergi. Jarak hotel ke supermarket memang sedikit jauh, yaitu sekitar 2 kilometer. Jadi mungkin akan memakan waktu setengah jam perjalanan bagi Mina.
Setelah 5 menit kepergian Mina, pintu kamar tempat keduanya istirahat ada yang mengetuk. Dengan kondisi setengah sadar karena dilanda rasa kantuk yang berat, Ema membuka pintu. Ia terkejut karena Mina sudah berdiri di hadapannya.
“Lho, kamu tak jadi pergi ke supermarket?” tanya Ema agak heran. Mina hanya menggelengkan kepalanya dan langsung menyelonong masuk ke dalam. Pintu kamar pun ditutup. Mina langsung berbaring di kasurnya tanpa mengeluarkan sepatah dua patah kata. Khawatir dengan kondisi Mina, Ema mencecarnya dengan banyak pertanyaan.
“Kamu kenapa tidak jadi beli bir? Apa kamu tidak enak badan? Kenapa cuma sebentar keluarnya? Kamu baik-baik saja?” kata Ema sembari memperhatikan wajah temannya itu. Memang, Mina tampak pucat. Mungkin kelelahan sehingga dia memutuskan kembali ke hotel tanpa membawa sebotol bir.
Mina masih diam seribu bahasa. “Ku buatkan secangkir teh?” lanjut Ema, disertai anggukan kepala dari Mina. Ema langsung membuatkan secangkir teh hangat untuk Mina. Ketika M sedang meminum teh, tiba-tiba ponsel milik E berdering, tanda ada telepon masuk. Ia pun mencari-cari ponsel miliknya karena sejak tiba di hotel, E sama sekali tidak menyentuh telepon genggamnya itu. Begitu ponsel ditemukan — ada di dalam kantong baju hangatnya — betapa terkejutnya Ema yang menyadari bahwa telepon masuk berasal dari Mina. Dengan rasa takut, ia mengangkat telepon itu pelan-pelan dan dari seberang sana terdengar suara Mina yang kesal karena dompetnya tertinggal di kamar hotel.
Baca juga Kisah Cerpen: Empat Pagi
“Kamu siapa? Apa kamu curi ponsel temanku?” kata Ema setengah ketakutan. “Hei, ini aku Mina. Aku minta kamu untuk menyusulku ke supermarket K, sekitar 2 kilometer dari hotel karena dompetku tertinggal. Ada di tasku, di samping baju hangatmu. Periksalah,” ucap Mina.
“Mina, jangan bercanda karena sekarang aku sedang bersamamu di kamar hotel,” lanjut Ema, suaranya melirih karena ketakutan.Ema pun memutar badannya, melihat ke arah Mina yang ada di dalam kamarnya. Sembari tersenyum, “kembaran” Mina itu berkata, “Jadi kamu sudah tau siapa aku sebenarnya?”
(Kontributor: Amabel Kezia A, Siswi XI Bahasa, SMA Santa Maria Suarbaya)