Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, awal mula pembelajaran daring, aku senang karena tidak perlu bangun lebih pagi, tidak perlu ke sekolah, bisa bermain game online, hingga rebahan. Namun lama kelamaan, aku merasa kegiatanku hanya begini-begini saja dan tidak baik untuk diriku. Ketika di sekolah, aku sangat produktif untuk menyelesaikan tugas dari bapak dan ibu guru. Sekarang di rumah, aku cenderung malas-malasan dan setengah-setengah saat mengerjakan tugas.
Hanya bosan, jenuh, dan stres yang kurasakan. Menatap layar laptop seharian yang bisa kulakukan. Tidak ada kegiatan lain selain memandangi layar laptop. Lama kelamaan aku sadar bahwa yang kulakukan tidak baik untuk masa depanku. Aku mulai mendekatkan diri pada keluarga untuk lebih dekat dan mendapatkan dukungan. Selain itu aku mendekatkan diri pada lingkungan teman yang mempunyai semangat tinggi untuk meraih nilai yang baik di kelas. Aku bersyukur karena masih diberi kesadaran untuk mengubah hidupku lebih baik.
Sekarang aku sadar bahwa pandemi bukanlah situasi yang hanya bisa dipasrahkan. Pandemi bukanlah situasi yang menjadikan diriku lebih buruk dengan malas-malasan, bermain game online, dan rebahan. Namun pandemi adalah ujian bagiku untuk berjuang dalam situasi yang sulit dan tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Aku yakin, kita semua bisa melewati ujian ini dengan baik selama kita memiliki niat dan tujuan yang baik.
Krisanis, kita semua tidak bisa menolak pandemi yang sedang terjadi. Tidak mudah bagi kita melakukan adaptasi dengan cara baru, metode baru, dan kebiasaan baru. Namun tanamlah keyakinan pada diri bahwa kita bisa melalui pandemi dengan baik. Bangkit dan tunjukkan bahwa kita pasti bisa!
(Kontributor: Evan Kurnia Wijaya, Siswa XII IPS 2, SMA Santa Maria Surabaya)