Dear Krisanis, Kisah ini sebenarnya sudah terjadi tahun lalu, tepatnya di bulan Agustus 2021 lalu. Kali ini aku akan menceritakan kembali tentang sedikit kisahku dan pandemi yang akan selalu membekas dalam hidupku sampai kapan pun. Saat pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia, tidak satu pun dari kita yang berani keluar rumah karena semua berita menyoroti kasus pertama covid-19 di Indonesia.
Semua panik dan takut. Termasuk aku dan keluargaku. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa takut itu mulai sirna dan hilang. Kita mulai terbiasa dengan pandemi. Perlahan tapi pasti mulai deh kita menyepelekan, menghiraukan, bahkan tidak peduli bahwa virus ini sebenarnya masih menyebar dengan ganas. Ada yang nongkrong sana, nongkrong sini. Waktu liburan pun, banyak orang berkerumun dan berkumpul tanpa menjalankan prokes yang ujungnya merugikan diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Krisanis, cerita ini sejujurnya akan membuktikan bahwa jika kalian melakukan seperti hal di atas, tentu saja sangatlah miris dan akan membawa dampak sangat merugikan lho. Tragisnya lagi nih, saat libur kenaikan kelas berlangsung, aku dan keluargaku dinyatakan positif covid-19. “Ohh… Tuhan. Mengapa ini bisa terjadi?” Musibah ini membuat kami sekeluarga shock berat. Oleh karena, bisa dibilang kami adalah keluarga yang sangat super menaati protokol kesehatan.
Sejujurnya, kami hampir tidak pernah keluar rumah, kecuali bila ada urusan mendesak. Aku menghabiskan waktu liburan juga hanya di rumah saja. Orangtuaku pun begitu. Tidak pernah kemana-mana selain urusan pekerjaan di kantor. Namun, ironisnya kami pun masih saja bisa terinfeksi virus ganas Covid. Terlintas dalam benak, saat itu aku berpikir “Kalau aku yang sudah menaati protokol saja kena, apalagi mereka yang mengabaikan ya?. Ohhh…tidak! Ini tidak boleh terjadi.”
Krisanis, mungkin tidak sedikit dari kalian yang masih menyepelekan pandemi dengan berpikir, “Aku kan sudah pakai masker dan pasti tidak akan terinfeksi.” Lalu, pergi ke sana ke mari bersama teman dan beramai-ramai. Coba, pikirkan kembali deh orang-orang yang kalian sayangi terutama untuk semua anggota keluarga di rumah. Seandainya kalian terinfeksi virus, uppss… tidak hanya kalian sajalah yang dirugikan, tapi orang-orang di sekitar kalian juga, kan?”. Nah, alangkah baiknya jika kita tetap berada di rumah dan menaati protokol yang sudah ada agar bumi kembali membaik dan kita semua selalu sehat. Ingat, Krisanis, satu hal kecil yang kalian lakukan akan bermakna bagi kehidupan orang lain. “Kita coba, yuk?
(Kontributor : Patricia Stefanie, Siswi XII IPS 3, SMA Santa Maria Surabaya)