Surabaya, Krisanonline.com, “Duar, duar,” begitulah sekiranya suara-suara yang kudengar pada malam pergantian tahun 1 Januari 2023 yang lalu. Ketika itu, aku masih di Semarang. Aku dan keluargaku dengan sengaja begadang untuk menyambut tahun yang baru ini. Ledakan-ledakan kembang api itu menutupi langit malam yang indah. Suara-suara ledakan itu seakan akan menjadi penutup seluruh rangkaian kegiatanku selama tahun 2022, serta secara langsung membuka lembaran yang baru untuk tahun 2023.
Bisa dibilang, aku masih belum siap menghadapi tahun yang baru ini. Aku masih ingin kembali. Banyak memori dan kenangan yang masih ingin kurasakan. Aku masih belum siap untuk menjadi semakin dewasa. Menghadapi permasalahan-permasalahan yang semakin dan semakin sulit ke depannya.
Hanya saja, waktu tidak bisa diputar kembali. Siap ataupun tidak, masalah yang telah menunggu di depan cepat atau lambat akan menghampiri kita. Dalam kebisingan malam itu, aku kembali berpikir, “Bisakah aku melewati tahun ini dengan baik ?” Aku cukup takut dengan hal-hal yang akan kuhadapi ke depan. Banyak resolusi dan harapanku yang tidak tercapai pada tahun sebelumnya. Aku tahu, tahun ini akan semakin berat dan akan terus semakin berat.
Namun, aku percaya bahwa aku akan semakin kuat ke depannya. Seperti di tahun sebelumnya, meski ada banyak halangan dan rintangan, aku selalu bisa untuk menyelesaikan hal tersebut. Aku memiliki sebuah resolusi yang ingin sekali ku capai di tahun 2022, tapi tidak bisa.
Aku ingin di tahun ini, sekurang-kurangnya, memenangkan 1 lomba. Terkadang, dalam kesunyian aku berpikir, “Yang lain sudah banyak memenangkan lomba. Bahkan ada yang sampai ketemu pejabat. Bagaimanakah denganku ? Bisakah aku seperti mereka ? Apakah aku bisa sukses di masa depan nanti ?”.
Selain resolusi itu, aku mempunyai satu resolusi lagi. Aku berharap, dapat melawan rasa takut. Menurut wali kelasku, aku orangnya periang, penuh dengan tawa. Intinya, semua hal dideskripsikan tentang diriku adalah segala hal yang berkaitan dengan canda tawa dan kebahagiaan. Namun sebenarnya, aku merupakan orang yang cukup penakut. Aku takut bertemu orang baru, takut mengatakan yang sejujurnya, dan bahkan takut menyatakan perasaan. Tidak hanya kepada orang lain bahkan kepada diriku sendiri pun terkadang tidak bisa. Oleh karena itu, aku ingin di tahun ini, aku bisa menjadi lebih berani dan melawan semua rasa takutku.
(Kontributor: Christian Varel Chandra, Siswa XI MIPA 1, SMA Santa Maria Surabaya)