Surabaya, Krisanonline.com– Krisanis, secara sambil lalu, kata semua dan seluruh tidak berbeda maknanya. Kedua kata itu kira-kira bermakna ’setiap anggota terkena atau termasuk dalam hitungan.
Karena itu, banyak pengguna bahasa menyamakan saja penggunaan kedua kata itu dalam kalimat. Padahal, tidak semua kata dapat didahului oleh kata semua dan seluruh
Contoh
*Pandemi Covid-19 terjadi di semua Indonesia.
*Pandemi Covid-19 terjadi di seluruh Indonesia.
*Semua dunia sedang dilanda resesi akibat virus korona.
*Seluruh dunia sedang dilanda resesi akibat virus korona.
Kata semua yang mendahului Indonesia dan dunia menyebabkan kalimat tidak berterima. Kalimat tersebut gramatikal, tetapi tidak lazim.
Sebaliknya, kata seluruh yang berada sebelum Indonesia dan dunia menyebabkan kalimat berterima. Kalimat tersebut gramatikal dan lazim dipergunakan.
Hal itu terjadi karena pemakaian seluruh lebih ditekankan pada satu benda sebagai kesatuan yang utuh (Indonesia dan dunia). Indonesia dan dunia jumlahnya hanya satu.
Penggunaan kata “seluruh” diikuti nomina (kata benda) bermakna tunggal. Contoh: “Seluruh Indonesia”. Sementara kata “semua” akan diikuti oleh kata benda yang jamak. Misal, “Semua manusia”.
Kata “semua” digunakan untuk tiap anggota yang masuk hitungan dan berjumlah besar. Sedangkan kata “seluruh” dipakai untuk tiap anggota yang masuk dalam hitungan dan bermakna kolektif. Kata “semua” akan diikuti nomina tunggal. Sedangkan kata “seluruh” diikuti nomina jamak.
Jadi, yang membedakan antara semua dan seluruh adalah masalah kolektif/tidak kolektif atau kelompok/bukan kelompok. Kata semua tidak mengandung makna kolektif/kelompok, sedangkan kata seluruh mengandung makna kolektif/kelompok.
Untuk mengetahui penggunaan yang tepat dari kata semua dan seluruh, kita tidak dapat bergantung sepenuhnya pada kamus (KBBI). Kamus hanya memuat lema sebatas pengertian yang sederhana, atau berupa sinonim.
Kamus belum memerinci dengan jelas dalam kondisi apa semua atau seluruh digunakan dalam berbahasa.
Pada akhirnya dalam berbahasa kita dituntut untuk lebih cermat dalam memilih kata. Jangan sembarang menempatkan kata yang sesungguhnya tidak sesuai dengan gramatika dan kelaziman.
(Kontributor: Nur Adji, Penyelaras Bahasa Kompas, dengan pengeditan redaksi)
Gambar: Kompas.id
Pelatihan:
Tahun 2020 semua anggota DPRD Kabupaten Gianyar tidak lagi hanya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah di dalam negeri (Tribunnews, 8 Oktober 2019).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta agar seluruh anggota DPRD DKI Jakarta menyisihkan 10 persen take home pay atau gaji dan tunjangan bagi korban banjir di DKI Jakarta (Kompas, 6 Januari 2020).
Baik pada contoh pertama maupun pada contoh kedua, kata anggota didahului numeralia (kata bilangan) semua dan seluruh. Mana sebetulnya kata yang paling tepat untuk mendahului anggota? Semua atau seluruh?