Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, pernahkah kalian menemukan dua bentuk bersaing yang digunakan, baik lisan maupun tulisan, dalam bahasa Indonesia di bawah ini? Manakah yang sesuai dengan kaidah pembentukan kata berimbuhan?

Contoh 1

  1. membom atau mengebom?
  2. mendrop atau mengedrop?
  3. mencap atau mengecap?
  4. mentes atau mengetes?
  5. mengklik atau mengeklik?

Dalam bahasa Indonesia, jamak ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan kaidah sehingga muncul bentuk-bentuk bersaing dan menyimpang di KBBI. Penyimpangan itu, antara lain, ditemukan pada pembentukan kata berimbuhan.

Imbuhan yang umum digunakan adalah awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan gabungan imbuhan (konfiks). Salah satu imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata adalah prefiks atau awalan. Contoh prefiks antara lain me-, di-, ber-, ter

Berbeda dengan prefiks di-, ber-, ter– yang cenderung tidak mengalami perubahan saat dirangkaikan dengan kata dasar, awalan me– yang ditambahkan pada kata dasar mengalami perubahan bentuk jika dirangkaikan dengan kata dasar yang diawali fonem tertentu.

Bahkan, kata dasar yang diawali huruf k, p, s, t akan mengalami peluluhan saat ada penambahan awalan me-. Pembentukan kata yang diawali me– dan dirangkaikan dengan kata dasar dapat berubah bentuk menjadi mem-, men-, meng-, meny-, menge

Contoh 2

  1. me- + perkosa = memerkosa
  2. me- + cengkeram = mencengkeram
  3. me- + kacau = mengacau
  4. me- + sosialisasi = menyosialisasi
  5. me- + cek = mengecek

Satu Suku Kata

Meski kaidah pembentukan kata dengan penambahan awalan me– sudah jelas, masih ditemukan kata-kata bentukan yang menyimpang dari kaidah tersebut. Penyimpangan itu semakin terlihat jelas pada pembentukan kata dengan penambahan awalan me– pada kata dasar dengan satu suku kata. Kata-kata dengan satu suku kata antara lain cat, tik, bor, gas, smes, blok, klik, klaim, dril, dan stop

Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditambahkan pada kata dasar dengan satu suku kata akan berubah menjadi menge

  1. me- + cat = mengecat
  2. me- + tik = mengetik
  3. me- + blok = mengeblok
  4. me- + bor = mengebor
  5. me- + pel = mengepel

Dengan demikian, pada contoh 1, apabila sesuai dengan kaidah me– menjadi menge-, dan juga merujuk pada KBBI, bentukan yang benar adalah mengebom. Adapun kata berimbuhan yang benar untuk contoh 2 adalah mengedrop, contoh 3: mengecap, contoh 4: mengetes, dan contoh 5: mengeklik

Meskipun demikian, jika dicermati, di dalam KBBI daring pun ditemukan penyimpangan pembentukan kata berimbuhan. Ada beberapa kata dasar bersuku kata satu yang tidak patuh pada kaidah pembentukan kata berawalan me– menjadi menge

Beberapa penyimpangan itu antara lain skormenskorstopmenstopskorsmenskorssmesmensmeskhasmengkhas(kan). Penyimpangan pembentukan kata berimbuhan tersebut cenderung terjadi pada kata dasar dengan satu suku kata yang diawali dua huruf konsonan (gabungan konsonan) seperti skors, smes, dan khas

Bahkan, pada KBBI daring terdapat pula bentuk bersaing untuk kata klik dan klaim yang diawali prefiks me-, yaitu mengeklik dan mengklik serta mengeklaim dan mengklaim

Untuk menghindari kebingungan saat membentuk kata berawalan me– yang dirangkaikan dengan kata dasar bersuku kata satu, pembentukannya sebaiknya dikembalikan ke kaidah semula.

Oleh karena itu, untuk menghindari kebingungan saat membentuk kata berawalan me– yang dirangkaikan dengan kata dasar bersuku kata satu, pembentukannya sebaiknya dikembalikan ke kaidah semula, yaitu me– menjadi menge-. Maka, kata seperti cat, bom, tik, dan pel menjadi mengecat, mengebom, mengetik, dan mengepel. Bukan mencat, membom, mentik (*menik), dan mempel (*memel)

Namun, untuk kata yang bersuku kata awal berupa gabungan konsonan, yang cenderung mengalami penyimpangan kaidah, imbuhan yang dipergunakan adalah me-, bukan menge-. Dengan demikian, kata seperti dril, blok, klik, dan klaim menjadi mendril, memblok, mengklik, dan mengklaim. Bukan mengedril, mengeblok, mengeklik, dan mengeklaim.

(Kontributor: Priskilia B. Sitompul, Penyelaras Bahasa Kompas)* dengan pengeditan redaksi J.Ko

Gambar: Kompas.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini