Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, pada liburan kenaikan kelas X kemarin saya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekali. Pengalaman ini tidak bisa saya lupakan hingga sekarang. Saya bersama keluarga dan juga kakek-nenek pergi liburan beberapa kota, yang dimana saya sudah pernah kunjungi sebelumnya. Namun hal yang membuat saya menarik adalah ini kali pertama saya liburan ke beberapa tempat dan kota yang berbeda. Saya pun sudah tidak sabar sekali sampai-sampai tidak bisa tidur.
Hari yang dinanti-nanti pun tiba tepatnya pada tanggal 24 Juni 2022, pk 04.30 saya berangkat dari rumah menuju kediaman kakek-nenek saya. Setelah itu, saya membantu mengangkut barang dan juga oleh-oleh untuk saudara dan juga sepupu-sepupu. Hal yang menarik adalah dibagian bagasi mobil saya ini tidak terlalu besar, tapi entah kenapa semua koper dan juga oleh-oleh nya cukup untuk masuk kedalam bagasi. Bayangkan saja tas oleh-olehnya ini lumayan besar. Alhasil, adik saya yang duduk dibelakang terpaksa berhimpitan dengan oleh-oleh. Awalnya saya agak ragu-ragu apakah muat didalam bagasi? Karena semua oleh-oleh yang dibawa dari Surabaya ini berupa keripik. Jadi, saya sendiri takut remuk keripiknya.
Kami melakukan perjalanan menggunakan lajur tol ke kota pertama yaitu, Madiun. Saat di tol suasana sangat gelap, karena masih subuh dan pencahayaan di Tol juga cukup kurang. Setelah matahari mulai terbit suasana gelap pun berubah menjadi terang. Saya disuguhi dengan pemandangan-pemandangan yang cantik berupa sawah, pegunungan, hutan dan desa-desa kecil. Tak lupa saya mengeluarkan HP saya untuk memotret pemandangan nan indah ini. Setelah satu jam perjalanan akhirnya saya sampai di Madiun yaitu tempat nenek saya menghabiskan masa kecilnya. Lalu, saya menuju ke rumah budhe saya yang rumah nya tidak jauh dari persawahan.
Saya dan keluarga disambut hangat oleh budhe saya. Sudah lama bahkan sejak pandemi ini saya tidak bisa bertemu dengan beliau. Tak henti-hentinya saya disuguhi oleh berbagai macam minuman, jajan dan yang tak kalah penting adalah nasi pecel. Memang sudah tidak diragukan lagi kalau nasi pecel adalah makanan favorit saya. Dengan harga yang cukup murah Rp 5.000 saya sudah mendapatkan tempe tepung, sayur, kecambah, peyek, nasi dan juga sambal. Bahkan nasi pecel nya lebih murah dari Surabaya.
Setelah pulang dari rumah budhe, saya dan keluarga menuju ke Kabupaten Magetan. Tempat Kakek saya menghabiskan masa kecilnya. Dengan perjalanan yang ditempuh kurang lebih 1 jam, saya disuguhi dengan pemandangan sawah, hutan dan jalan yang berkelok-kelok. Selama perjalanan saya merasakan seperti sedang healing. Tiba saatnya saya sampai dirumah kakak dari kakek saya. Biasanya saya menyebutnya dengan “Mbah Tiyem” atau “Mbah”. Di rumah Mbah saya disambut hangat dengan secangkir teh panas dan juga pisang rebus. Kami beristirahat dan juga berbincang-bincang disana sebelum saya dan keluarga berangkat ke Solo.
Sesampainya di Solo langsung kami check-in ke Hotel dan meletakkan barang-barang. Di Solo dan Jogja saya dan keluarga menikmati liburan dengan berbagai macam kuliner seperti Nasi Timlo, gudeg dan Nasi liwet. Saat di Solo saya juga mengujungi Pasar Gede yang terdapat berbagai macam sayuran dan oleh-oleh yang dijual disana. Lalu, saat di Jogja saya dan keluarga mengunjungi Malioboro dan tak lupa berbelanja oleh-oleh disana.
(Kontributor: Lana Audrey, Siswi XI Bahasa, SMA Santa Maria)