Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, saat semester 1 kelas 8 SMP, tahun 2019, saya pergi berlibur ke China dengan keluarga saya. Kami berangkat menaiki pesawat dari Makassar, Sulawesi Selatan, lalu berhenti di bandara Jakarta, Jawa Barat. Setelah itu kami langsung berangkat ke China lagi menaiki pesawat dari Jakarta. Kami menghabiskan waktu berjam-jam di pesawat dan itu adalah pertama kalinya saya menghabiskan begitu lama  berada di atas udara dan pertama kalinya saya pergi ke luar negeri. Di pesawat, kami makan makanan pesawat dan menonton film. Kami juga beristirahat dengan baik. 

Sesampainya di bandara salah satu kota di China, kami mengambil taksi dan singgah di salah satu mall. Di sana, saya mendapatkan culture shock pertama saya yaitu toiletnya yang sangat bau dan tidak ada toilet duduk. Toiletnya juga menggunakan semacam sensor, jadi setelah buang air langsung tersiram otomatis. Saya membeli jajanan, lalu kami melanjutkan perjalanan ke hotel. Saya terkagum dengan hotel di China karena hotelnya menggunakan teknologi yang canggih. Semuanya menggunakan tombol, mulai dari membuka dan menutup tirai, mematikan lampu, menyalakan AC, dan lainnya.

Pagi hari tiba, kami sarapan di hotel tersebut. Saat mengambil sarapan, saya terheran dengan porsi makan orang luar negeri yang ada di restoran hotel itu juga. Porsi makan mereka sangat sedikit, dan rata-rata hanya memakan roti. Sedangkan porsi makan keluarga kami yang merupakan orang Indonesia sangat banyak. Kami makan sepiring nasi goreng, roti, mie, dan lain -lain. Di sana, kami berkeliling mengikuti tour guide yang sedang membawa sekumpulan orang untuk berkeliling juga. Kami membeli beberapa oleh-oleh dan makanan. Saya membeli es krim yang dibuat oleh robot. Siang harinya, kami singgah untuk makan di sebuah restoran. Kami makan bersama dengan kumpulan tour guide tersebut, dan saya mendapatkan culture shock kedua saya yaitu mengambil makanan utama (lauk bersama) sumpit pribadi. Jadi secara teknis, makanan untuk bersama tercampur dengan bekas mulut masing-masing orang.

Besok harinya, kami pergi ke Shanghai menggunakan mobil yang sudah disiapkan. Setelah tiba di Shanghai, kami menaruh barang di hotel dan pergi mengunjungi rumah teman papi saya. Setelah bertamu, kami diberi beberapa oleh-oleh, dan saya berteman dengan anak perempuan teman papi saya tersebut. Setelah itu kami kembali ke hotel dan dijemput untuk makan malam bersama keluarga papi saya. Kami pergi ke restoran menggunakan dua mobil. Namun, saya diajak untuk menaiki mobil sport oleh teman saya tadi. Itu pertama kalinya saya menaiki mobil yang mahal dan keren. Besoknya, kami makan malam bersama lagi di Pizza Hut. Pizza Hut disana memiliki banyak menu yang belum ada di Indonesia. 

Di Shanghai, kami berkeliling kota dan pergi ke salah satu museum tradisional. Museum tersebut sangat luas dan besar, dan berisi banyak macam informasi peninggalan sejarah dan lain-lain. Kami juga pergi ke Disney Land Shanghai menggunakan bus khusus yang menuju ke sana. Di bus, ada beberapa orang yang menjual barang-barang Disney seperti bando Minnie Mouse, mainan Disney, dan sebagainya. Saya sangat ingin membeli bando Minnie Mouse tersebut tapi mengingat harganya pasti tidak murah, saya pun mengurungkan niat untuk meminta bando tersebut ke orang tua saya. Tiba-tiba, anak teman papi saya yang sudah kuliah (dia dan teman-temannya menemani kami ke Disney Land sebagai pemandu dan penerjemah). Dia membelikan saya bando tersebut untuk saya. Saya sangat senang dan tidak akan melupakan kebaikannya itu.

Setibanya di Disney Land, kami harus berjalan sangat jauh untuk bisa masuk ke gerbang utamanya. Kami harus berjalan menyusuri jembatan iconic Disney dan setelah itupun kami tidak bisa langsung masuk. Kami harus mengantre sangat lama. Akhirnya, keinginanku sejak kecil untuk bisa main ke Disney Land tercapai. Saya sangat senang dan bersemangat.

Kami menghabiskan waktu seharian penuh untuk bermain. Namun sayangnya, karena Disney Land Shanghai begitu besar dan luas, saya tidak bisa memainkan semua permainan di sana. Tapi, hal yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup yaitu saya pernah menaiki TRON di Disney Land. Itu adalah permainan favorit saya sejauh ini karena saya sangat menyukai permainan menantang dan seru seperti rollercoaster dan TRON. 

(Kontributor: Michelle Laurensia, Siswi XI MIPA 2, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini