Kebahagiaanku bagaikan surga bagimu

Dan deritaku adalah pilu bagimu

Tenaga, waktu, pikiran, jiwa, dan raga

Semuanya kau korbankan demi kebahagiaanku

Wajahmu penuh guratan letih dan lelah

Tubuhmu perlahan mulai renta

Tapi kau tak pernah mengeluh sedikit pun

Kau terus saja menutupi itu semua

dengan senyum yang kaulukiskan pada wajahmu

Sedangkan aku, apa yang dapat aku lakukan?

Kerap kali aku menyakitimu dengan ucapan kasar

Kerap kali aku berbohong demi kebahagiaanku sendiri

Kerap kali aku membentak dan melawanmu

Sering pula aku menutup kuping saat kau menasehatiku

Yang kulakukan hanya merajuk dan mengeluh

Jika apa yang kuinginkan tak tercapai

Tapi apakah kau dendam padaku?

Tidak! Kau justru dengan tulus mencintaiku

Di saat aku hanya bisa memberikanmu satu kebahagiaan

Kau justru memberiku seluruh kebahagiaan dunia ini

Papa dan mamaku

Maafkan aku yang sangat egois

Maafkan aku yang sering kurang ajar

Maafkan aku yang selalu menorehkan luka

Tak ada kata lain yang bisa kuucapkan

Selain kata maaf dan terima kasihku padamu

Aku janji akan membahagiakanmu

Walau aku tahu materi tak pernah mampu

Membalas pengorbanan dan perjuanganmu untukku selama ini

Tapi setidaknya engkau berdiri tersenyum

Turut berbahagia melihatku

dan aku yakin dalam hatimu berbisik lirih

“Aku telah berhasil membawamu sampai puncak keberhasilan, wahai  anakku”

Terima kasih papa

Terima kasih mama

Aku mencintaimu

Setulus hatiku …

(Kontributor: Caitlyn Kwando, Siswi  X IPS, SMA Santa Maria Surabaya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini