Surabaya, Krisanonline.com– Krisanis, suatu hari, saya dan keluarga memutuskan untuk pergi mencari durian ke kota Madiun. Saya pribadi tidak menyukai durian. Oleh karenanya dari mencium aromanya saja membuat saya ingin menjauh.Namun, daripada saya di rumah, akhirnya saya memutuskan untuk ikut juga.
Ketika tiba di Madiun saya dan keluarga langsung menuju ke tempat penjual durian langganan keluarga.Kebetulan papa saya berasal dari Madiun sehingga sudah memiliki penjual tetap. Orangtua dan kakak saya memang suka durian, kecuali saya. Akhirnya, saya memang hanya sebatas menunggu saja. Orangtua membeli durian yang lumayan banyak untuk dibawa ke Surabaya sebagai buah tangan.
Selepas itu, saya dan keluarga melanjutkan perjalanan untuk mencari beragam kuliner enak di Madiun. Misalnya, pecel, gado-gado, sate ayam, dan lain-lain. Selain itu, saya dan keluarga juga membeli oleh-oleh di salah satu jajanan terkenal di Madiun.
Kala itu, saya dan keluarga tidak bermalam di Madiun dan langsung pulang. Saya merasa sangat senang karena dapat menghabiskan waktu bersama dengan keluarga yang jarang sekali dilakukan. Saya juga bahagia karena dapat bernostalgia dengan kuliner-kuliner legenda di Madiun. Hehehe…Mau?
(Kontributor : Felicia Angela Prasetyo, Alumni SMA Santa Maria Surabaya, Jurusan IPS)