Jemari kecilnya melambai. Rambut pirangnya bersinar. Senyumnya hangat abadi. Ia pun melihat sekitar.
Dia melihat boneka. Matanya langsung berbinar. Tak diketahui olehnya Bahwa mata yang sama akan memberi harapan besar.
Dilihat sekelilingnya. Ia tersenyum dengan keluarga Merici. Tak diketahui olehnya Bahwa senyum yang sama akan membantu sejuta insani.
Langkah kecilnya membawanya ke telaga. Jarinya bermain musik dengan merdu. Tak diketahui olehnya bahwa tangan yang sama akan menolong semua tanpa pandang bulu.
Angela yang mungil menatap ke angkasa. Wajahnya bersinar dengan kesucian. Tak diketahui olehnya bahwa ia akan menjadi pembawa berkat dan pahlawan.
Gadis yang kecil telah beranjak dewasa dan sekarang tiada. Dunia berada di ambang kegelapan. Banyaknya kasus diskriminasi dan intoleransi yang menjadi biasa. Apakah ini yang Angela inginkan?
(Kontributor: Desak Nyoman Savitri, Alumni Jurusan MIPA, SMA Santa Maria)
Gambar: www.Google.com