Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, terhitung sudah hampir satu tahun lamanya, kita banyak melakukan pekerjaan dan aktivitas lainnya di rumah. Biasanya ketika saya merasa bosan, saya akan berselancar di media sosial. Secara tak sengaja saya menemukan cara membuat beragam kue. Konten itu cukup menarik minat saya sehingga saya memutuskan untuk mencoba resep itu. Kue yang saya buat ternyata mendapat respon positif dari keluarga karena rasanya yang enak. Saya memutuskan untuk mengisi kebosanan saya dengan mencoba berbagai macam kue. Mama juga banyak membantu dalam membuat kue. Mama memang mahir dan memiliki hobi membuat aneka kue dan roti.
Hari demi hari, terlintas dibenak saya untuk menjual kue bikinan saya dan mama. Saya pun mencoba memulai bisnis kue ini dengan nama Nama itu diambil dari huruf depan nama saya dan mama. Kami pun mulai menjual beragam jenis kue dengan harga yang bervariasi pula. Tiap jenis kue, memiliki harga yang berbeda. Kue yang kami jual berkisar Rp 10.000,- s.d. Rp 50.000,-
Awalnya, kami hanya mempromosikan dari mulut ke mulut. Kami menjual pada teman – teman mama serta keluarga saya. Saya tak menyangka, kue buatan kami cukup digemari banyak orang. Kami juga menerima banyak pesanan dari teman – teman mama. Terkadang saya sampai kewalahan hingga harus menolak pesanan kue, apabila sudah terlalu banyak pesanan lain.
Saya sangat bersyukur karena di tengah pandemi ini, saya bisa mengubah rasa bosan saya menjadi suatu kegiatan positif yang bisa menghasilkan uang. Saya juga jadi memiliki hobi baru yaitu membuat kue. Saya juga merasa puas karena di usia saya yang masih berumur 16 tahun, saya sudah bisa membantu orangtua dalam bidang finansial.
(Kontributor: Chezia Rauly Simatupang, Siswi XII IPS 3, SMA Santa Maria Surabaya)