Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, disadari atau tidak, banyak Ikatan Alumnus (Ilumnus) Santa Maria-Santo Yusup yang telah berprestasi dan sukses dalam karier. Ada yang menjalani profesi sebagai guru, dosen, pengusaha, dokter, penyiar radio, presenter Tv, Mc/Host, trainer, entrepreneur, pengacara, fotografer, kontraktor, dan lain-lain.

Nah, dari ratusan bahkan ribuan Ilumnus tersebut, kali ini redaksi menyajikan liputan eksklusif seorang Ilumnus SMA Santa Maria Surabaya (Maria Chitra Astriana Hadiwidjana) yang merupakan salah satu Pengurus Ilumnus Santa Maria-Santo Yusup, Periode 2023-2026 sebagai Ketua I. Bagaimana sosok dan kiprahnya? Cek liputan istimewanya yang dituangkan dalam rubrik “Alumni Inspirasiku” pada halaman ini ya….

Siapa nama lengkap Anda dan apa profesi Anda saat ini? Baik, nama saya, Maria Chitra Astriana Hadiwidjana.Biasa disapa Chitra. Saya berprofesi sebagai pembuat konten anak-anak Balita di YouTube dan pengelola Biro Psikologi DearAstrid.

Di mana Anda menjalani profesi kerja saat ini dan pengalaman apa yang paling membahagiakan? Saya menjalani profesi kerja di Surabaya. Saat saya sebagai pembuat konten anak-anak Balita di Youtube, tentunya banyak pengalaman belajar yang membahagiakan di 7 tahun perjalanan Balita. Salah satunya saat Balita berhasil meraih Diamond Play Button di awal tahun ini untuk pencapaian 10 juta subscribers. Saat akhirnya, kami berhasil menjalankan live show pertama kami di Surabaya, bulan Juli 2023 lalu dan melihat antusiasme pengunjung yang luar biasa. Sementara untuk DearAstrid, pengalaman bertumbuh yang menyenangkan adalah proses mengembangkan tim yang melibatkan berbagai karakter individu yang unik dan kesempatan mengembangkan berbagai layanan baru bagi klien-klien kami.

Bisa diceritakan sedikit saat bersekolah di Sanmar dulu? Adakah pengalaman menarik? Mmmm…begini. Dulu saya di SanMar saat SMA kelas 1-3. Saya masuk di tahun 2004. Pengalaman yang menarik bagi saya adalah kesempatan mengikuti berbagai lomba, umumnya di bidang penulisan. Dari situ, saya berkesempatan untuk bertemu banyak orang, mengunjungi sekolah atau kampus lain. Baik di dalam kota maupun luar kota.

Mengapa dulu memilih bersekolah di Sanmar? Ya, karena saya pindahan dari SMA di Manado waktu itu. Jujur saja, agak sulit untuk mencari sekolah yang mau menerima siswa di pertengahan tahun ajaran. Saya bersyukur waktu itu Sr. Agatha sebagai kepala sekolah mau memberikan kesempatan pada saya untuk bisa belajar di Sanmar.

Adakah prestasi yang pernah didapat saat di Sanmar dulu? Beberapa kali ada sih. Sepertinya saya pernah menjadi juara dan finalis di beberapa lomba menulis. Ada yang di tingkat kota sampai tingkat nasional.

Apa yang selalu terkesan dengan Sanmar?  Ke’hijau’annya. Mungkin ini yang bikin adem, ya…Hehehe. Guru-gurunya juga baik. Sekolahnya sangat Menegakkan disiplin, tapi nggak galak.

Kalau boleh tahu siapa yang menjadi guru paling favorit Anda? Berikan alasan? Pertama, Bapak Pras. Pak Pras, paling banyak saya repotin selama SMA. Beliau selalu memberikan bantuan, informasi, dan bimbingan seputar bidang penulisan baik tingkat kota hingga nasional. Kedua, Mr. Jo. Beliau, senang bercanda dan banyak memberikan bimbingan di kegiatan luar sekolah, seperti kegiatan-kegiatan yang dijalankan sebagai pengurus OSIS. Nah, terakhir, Ibu Lia. Ibu Lia adalah wali kelas pertama saya saat di kelas 1. Beliau sabar dan lemah lembut membantu saya beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru.

Bagaimana Sanmar membentuk karakter dan kepribadian diri Anda? Di SanMar saya belajar mengenal diri saya lebih baik, dalam bentuk mengenal kekuatan dan kelemahan diri saya. Saya mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan kekuatan saya. Misalnya, mengikuti pelatihan dan lomba-lomba di bidang penulisan atau pun berkontribusi di majalah maupun radio sekolah. Saya juga jadi memahami bidang-bidang yang menjadi kelemahan saya, seperti pelajaran Kimia dan Fisika. Pada mapel ini, saya perlu berjuang lebih keras untuk bisa melampui batas aman.

Bagaimana pandangan masyarakat tentang Sanmar saat ini? Apa yang harus ditingkatkan lagi? Nah, kebetulan saya barusan “kembali” ke lingkungan SanMar, sebagai orang tua siswa di TK. Di sana saya banyak bertemu teman yang memilih SanMar karena pertimbangan kualitas pendidikan yang baik dan pengembangan karakternya yang kuat yang sudah terbukti selama ini.

Adakah pesan yang ingin disampaikan untuk adik-adik kelas di Sanmar? Ya, masa-SMA ini paling berharga untuk mengembangkan diri, lho. Banyak hal yang bisa dicoba dan nyaris tidak ada risiko untuk kegagalan mencobanya. Jadi, gunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk selalu mencoba dan bereksplorasi sebagai sarana pengembangan diri untuk meraih masa depan yang gemilang. (Dya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini