Surabaya, KrisanOnline.com- Lalu ayahnya pergi ke belakang rumah. Jacob merasa kesal dan ia mengikuti ayah Anna secara diam-diam karena ia ingin tahu apakah yang dikatakan Anna benar.

Ia pun mengikuti ayah Anna ke belakang.

Di belakang ia menemukan sebuah pintu kecil terbuka.

Jacob merasa ayah Anna masuk ke situ.

Dengan sedikit takut, ia masuk ke dalamnya. Ternyata pintu itu merupakan pintu masuk ke sebuah ruang kecil bawah tanah. Saat menuruni tangga tersebut Jacob merasa ada bau menyengat.

Seketika bulu kuduknya berdiri, tetapi rasa ingin tahunya tetap membawa Jacob terus masuk ke dalam.Di dalam ia melihat ada rak tinggi dan terdapat organ-organ dari binatang yang diawetkan di dalam kaleng. Saat itu terlihat ayah Anna sedang mengeluarkan binatang anjing kecil yang lucu,  tetapi diikat dengan serat. Lalu ayah Anna memperlakukan hewan itu dengan kejam. Jacob yang melihat hal itu langsung takut dan lari meninggalkan tempat itu. Sesampainya di rumah ia pun merenung dan ia merasa kasihan kepada Anna.

Ia membayangkan bagaimana Anna menjalani kehidupannya sehari-hari dengan ayah yang seperti itu. Di dalam hati, ia merasa ingin untuk membantu Anna mempunyai hidup yang lebih baik. Ia pun kaget dengan dirinya sendiri kenapa ia bisa sampai berpikiran seperti itu.

Keesokan harinya, sekolah pun berjalan seperti biasa. Hanya saja Anna menjadi lebih dekat dengan Ruby dan Jacob sejak sering kerja kelompok sepulang sekolah. Ia pun menjadi lebih lebih ceria dari hari-hari biasanya. Tanpa sadar, di kelas Jacob mulai sering memperhatikan Anna sambil berpikir kejadian malam itu. Tetapi pada suatu hari, ada seorang anak bernama Alice, dia memang anak yang suka menyebar berita yang aneh-aneh.

Pada suatu hari, dia menemukan bahwa Anna memiliki ayah yang psikopat dan dia menyebarkannya ke satu sekolah. Semua anak yang mengetahuinya menjadi takut terhadap Anna termasuk Ruby. Ruby tidak pernah lagi mengajak bicara Anna di sekolah.

Ia pun meninggalkan Anna dan dia pergi jalan-jalan sendiri dengan temannya yang lain. Tak hanya itu, Anna pun kadang terbully di di kelasnya sendiri. Mejanya dicoret-coret, lokernya dirusak, tas dan buku-bukunya disembunyikan. Hanya satu orang yang tidak ikut membully Anna yaitu Jacob. Suatu saat, Anna sudah tidak dibully lagi, tetapi di kelas ia benar-benar dikucillkan karena semua orang takut dengannya. Sewaktu makan siang, Anna duduk sendiri termenung melihat makanannya. Tiba-tiba Jacob datang menghampirinya dan duduk semeja bersama Anna.

“Kamu gak takut sama aku?” tanya Anna.

“Gak tuh… Bahkan sebelum yang lain tahu, aku udah tahu ayahmu psikopat,”jawab Jacob.

“Hmm ….ok,”balas Anna.

“Besok makan aja sama aku.. .aku akan temeni kamu,”kata Jacob sambil makan.

“Hmm.. kamu gak makan sama teman-temanmu?” tanya Anna.

“Gak.. bosan sama mereka terus,” jawab Jacob.

“Baiklah…”jawab Anna sambil tersenyum.

Sejak saat itu, Anna selalu makan ditemani oleh Jacob dan mereka menjadi sangat dekat. Entah kenapa, sejak saat itu Jacob sudah tidak pernah mendekati cewek lain. Saat ia bersama dengan Anna ia juga tidak pernah menggombal ke Anna. Tetapi, selama Jacob bersama dengan Anna ia mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Jacob menjadi lebih rajin, meskipun tetap tidak lolos nilainya tetapi masih ada peningkatan. Tugas-tugasnya pun terselesaikan walaupun terkadang masih mencontek pekerjaan Anna.

Dua bulan pun berlalu…

Sepulang sekolah, Jacob diajak kumpul bersama teman-temannya laki-laki.

“Hey.. Jacobbb gimana kabarmu sekarang?” tanya Liam

“Baik-baik saja,” jawab Jacob

“Sama cewek sapa kamu sekarang?” tanya Ethan

“Gak sama sapa-sapalah,” jawab Jacob

“Masaaa.. terus Anna itu siapa?” tanya Will

“Iya sejak kamu dekat sama Anna kamu udah jarang kumpul, main basket dengan kita” timpal Liam.

“Hmm iya maaf ya.. Yah mungkin kalian benar, aku suka dengan Anna tetapi aku juga masih belum tahu,” jawab Jacob.

“HAHAHA….wWahh gila kamu yaa.. Di luar situ banyak cewek yang lebih cantik loh kamu kok malah suka Anna,” tawa Ethan

“Haalah.. paling Jacob bercandalah ya…” kata Liam

“Gak kok.. Sebenarnya waktu aku sama Anna aku merasa berbeda jika dibandingkan dengan cewek-cewek lain atau pacar-pacarku yang dulu. Aku merasa lebih nyaman dan bisa jadi diriku sendiri,” kata Jacob.

“Wah gitu yaa.. yah kalau gitu kamu bilang aja sama dia..Kami tetap bakal dukung kamu kok meskipun…. yahh tetap aja kamu lebih cocok sama yang lain..” kata Will.

“Hahaha iya dah nanti pelan-pelan aku bilang sama dia hahaha…” kata Jacob.

3 bulan berlalu…

Jacob pun akhirnya memberanikan diri untuk bilang pada Anna kalau dia suka padanya. Pagi hari ia berangkat sekolah seperti biasa. Sesampainya disekolah ia langsung mencari Anna tetapi tidak menemukannya. Teng..teng..teng.. Bel menandakan waktunya untuk masuk.

“Ya semuanya silahkan duduk saya mau memberitahukan sesuatu..

Teman kalian Anna sudah tidak bersekolah di sini lagi karena keperluan Ayahnya.

Itu saja pengumuman dari saya. Selamat belajar semuanya,” kata Pak Dani.

Tidak ada yang kaget maupun sedih dengan pindahnya Anna. Hanya Jacob yang kaget. Selama pelajaran, Jacob tidak mendengarkan pelajaran hanya tertidur atau melamun.

“Teng..teng..teng..” Bel pulang berbunyi..

Mendengar bel tersebut, Jacob berencana untuk pergi ke rumah Anna dan melihat apakah dia masih ada atau tidak.

Tetapi ketika ia hendak mengambil tasnya di dalam loker ia menemukan secarik kertas kecil dan dikertas tersebut terlihat, “Untuk Jacob, dari Anna.” Jacob langsung membuka kertas itu dan di dalamnya tertulis:

“Hai Jacob, terima kasih buat semuanya.. Kamu mau temenin aku waktu aku ditinggalkan oleh Ruby, waktu aku dikucilkan, dan telah membuatku lebih ceria. Sebenarnya aku pernah diam-diam suka sama kamu. Aku jatuh cinta sama kamu ketika melihat kamu bermain basket bersama timmu.

Tetapi aku tidak pernah punya keberanian untuk mengaku dengan kamu.

Ayahku telah melakukan tindak kejahatan. Aku harus pergi dan meninggalkan sekolah. Aku tidak bisa bertemu denganmmu lagi, tetapi aku senang kenal denganmu.

Sekali lagi Terima kasih dan selamat tinggal Jacob. –Anna-“

Membaca isi surat itu membuat Jacob semakin sedih, tetapi dia tidak bisa apa-apa. Ia menyesal karena tidak bisa memberitahukan Anna tentang perasaannya. Ia merasa saat bersama dengan Anna ada rasa suka yang sebenarnya. Hari-hari berikutnya setelah ditinggalkan oleh Anna ia merasa bahwa hari-hari  berjalan sangat pelan dan suram.

7 tahun kemudian..

“Heyy Jacob wah kamu berubah, ya sekarang.” kata Will.

“Hahaha kalian juga kok.. Gimana kabar kalian?” timpal Jacob.

“Baik sekalii. Kalian sekarang kerja apa?” kata Liam.

“Aku jadi pengusaha,” kata Liam.

“Aku ngelanjutin usaha ayahku,” kata Ethan.

“Aku jadi polisi,” jawab Jacob

“Wah gilaa.. kamu polisi? Gak seperti yang aku bayangin sih..

Aku pikir kamu jadi pengusaha atau pemain basket gitu,” kata Liam

“Hahaha…. iya aku gak pernah bayangin jadi polisi, tapi ada hal yang buat aku ingin jadi polisi.

Eh udah dulu yaa.. aku harus kembali kerja..”kata Jacob

“Hahaha oke deh.. hati-hati ya,” kata Ethan

“Siyaaaap,” jawab Jacob. (Tamat)

(Kontributor: Winston Anderson, Siswa XII IPS 1, SMA Santa Maria Surabaya)

gambar etalase: www.google.com

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini