Surabaya, KrisanOnline.com– Suasana kelas yang sunyi menemani para murid kelas B-3 dari sekolah Adi Jaya yang sedang mengerjakan ulangan Geografi. Seperti biasa 20 menit sebelum yang lain selesai, Anna si jenius itu telah berdiri dari bangkunya dan menggumpulkan kertas ulangannya. Tak lama setelah itu, Jacob terbangun dari mimpinya, berdiri dan menggumpulkan kertas ulangannya yang masih bersih dan kosong
“Teng..teng…teng…” bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu bagi para murid sekola untuk pulang. Seperti hari-hari sebelumnya Jacob pun pasti menemui ceweknya, Jennifer dan berkumpul dengan temannya yang lain. Mereka pasti pergi jalan-jalan, bersenang ria hingga larut malam. Berbeda dengan Jacob, sepulang sekolah Anna langsung pulang ke rumahnya. Di depan rumahnya dia bertemu ayahnya yang tinggi, besar, dan berjenggot.
“Gimana sekolahmu?” tanya Ayahnya dengan suaranya yang berat.
“Baik-baik saja,” kata Anna dengan pelan. Keesokan harinya pelajaran Matematika memulai hari murid Adi Jaya.
“Haduhhh.. pagi-pagi sudah ketemu pelajaran, Mat,” teriak Ruby, murid gemuk yang ceria dan punya banyak teman.
“Iya malas deh ketemu sama Pak Dani lagi… bosan dah, ” balas Jennifer.
Pelajaran Matematika pun dimulai. Bapak Dani menjelaskan tentang teori trigonometri tetapi tidak ada yang mendengarkan, kecuali Anna yang sibuk mencatat pelajarannya.
“Setelah ini kalian akan dibentuk menjadi beberapa kelompok berisi 3 orang untuk mengerjakan proyek Mat ini.”
“Saya yang akan membagi kelompoknya kali ini… Kelompok pertama Anna, Ruby, Jacob,” kata Pak Dani.
“Yess…sekelompok sama Anna, pasti selesai tugasnya,” kata Ruby sembari menghampiri Anna.
“Anna.. kapan kita mau kerja tugasnya?” tanya Ruby .
“Akhir pekan ini gimana?” tanya balik Anna “Aku bisa aja, sih ga tahu Jacob.
Biasanya dia pacaran,” kata Ruby.
“Ya udah aku bisa aja pekan ini. Bosan aku tiap akhir pekan pacaran sama Jennifer,” kata Jacob.
Hari Sabtu pun tiba. Hari tampak mendung dan dingin.
“Ayah.. .Anna pergi kerja kelompok dahulu di café dekat sekolah,” izin Anna pada ayahnya.
“Iya,” jawab ayahnya singkat. Anna pun pergi meninggalkan rumahnya yang kecil itu. Sesampainya di café dia disambut dengan Ruby yang ceria.
“Annaaaaaa sini-sini… kamu pesan camilan dulu saja..,” kata Ruby.
“ Iyaa tapi jangan banyak-banyak nanti kamu gendut seperti Ruby,” Sahut Jacob.
“Okee…” jawab Anna kecil sambil tersenyum. Selama kerja kelompok itu mereka membahas tugas Matematika tersebut dan bersendau-gurau dengan senang. Tak terasa Anna dan Ruby menjadi lebih dekat. Anna merasa bahagia karena sekarang dia punya teman yang bisa membuat dia lebih ceria di masa sekolahnya.
“Teman-teman setelah ini kalian langsung pulang?” tanya Ruby.
“Hmm iya rasanya… aku tidak tahu mau pergi ke mana lagi” kata Anna.
“Kalian mau tidak nonton bioskop? Ada film baru yang bagus, aku ingin sekali melihat film itu.”
“Ayo kita pergi nonton. Kamu ikut gak na?” kata Jacob kepada Anna.
“Aku gak tahu apakah aku diperbolehkan pergi nonton sama ayah saya,” jawab Anna.
“Ya …ampun Anna pasti boleh lahh. Masa kamu segitu alim sampai gak boleh nonton,” jawab Ruby.
“Iya soalnya aku tidak pernah nonton sebelumnya,” kata Anna
“Wahh baru kali ini aku temuin seorang ga pernah nonton bioskop,” kata Jacob.
“Ya udah sekarang kamu nonton bareng kita aja biar kamu tahu serunya nonton di bioskop,” ajak Ruby.
“Tapi aku takut sama ayah aku,” balas Anna dengan suara pelan.
“Aduh-aduh ga papa lahh. Bilang aja kerja kelompoknya sampai malam,” kata Ruby sambil menyeret Anna.
“Upppsssss…. (Bersambung)
(Kontributor: Winston Anderson, Siswa XII IPS 1, SMA Santa Maria Surabaya)
gambar etalase: www.google.com