Kadang, dunia ini lucu, bukan?

Untuk apa ada perkenalan, bila perpisahan

Akan selalu mengikuti?

Untuk apa mengawali, bila saatnya nanti

Kita akan saling mengakhiri?

Aku tidak bisa tidak mengenalmu

Mungkin, kau juga demikian

Semesta punya saja waktu dan saatnya sendiri

Melakukan apapun agar kita mempunyai titik temu

Mencintaimu, merupakan anugerah terindah kedua bagiku

Lantas, apa yang pertama?

Dicintai kembali olehmu

Tapi, jangan-jangan, aku ini egois

Jangan-jangan, kau juga

Atau bahkan, kita berdua ini

Tidak jauh berbeda

Sama-sama rapuh dan takut

Akan waktu yang berjalan lebih cepat

Dari setiap pertemuan kita

Akan malam yang dengan cepat dan ganas melahap

Seluruh kisah kita di hari itu

Sayang, aku tidak bisa menjajikanmu banyak hal

Aku hanya bisa sebatas mencintaimu dengan tulus

Itu saja kemampuan terhebatku

Tapi, dunia jadi lebih indah dengan hadirmu

Yang memutuskan untuk mencintaiku kembali

Jadi, jangan lelah mencintaiku, ya?

Meski suatu saat tidak ada lagi kata kita

Di antara kamu dan aku

Namun, akan selalu ada kamu

Di dalam duniaku

Berbanggalah sejenak!

Ada yang mencintaimu

Lebih besar dari apa yang sekadar

Ia tuangkan dalam sajak

(Kontributor: Maria Gabrielle K. Alumni  XII Bahasa, SMA Santa Maria Surabaya)

Ilustrasi gambar: www.google.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here