Galeri Putih Abu-abu
Berjuta babak telah kurajut dengan istimewa
Melahirkan sepenggal demi sepenggal kisah juwita
Tertimbun dalam galeri kehidupan yang tak terlupa
Sekalipun jadi pucat jiwa dan raga
Kutarik segelombang kelambu abu muda
Dan kulihat sang raja alam semesta berehat
Di tengah panorama senja yang menawan
Seakan menyiratkan, babak putih abu-abu hendak kunjung terbenam
Babak yang paling elok, kata mereka
Tiga warsa penuh tangis, tawa, dan romansa
Tangis ketika hari-hari ujian tiba
Tawa karena berjumpa dengan sobat setia
Serta mengukir kisah romansa bersama sosok ‘dia’
Bersama-sama telah dirajut di sekolah tercinta
Namun, sang waktu telah menunggu cukup lama
Secarik kertas sudah sampai pada ujung bawah
Buku-buku tak mampu lagi menampung kisah
Sampailah kita pada ujung cerita
Syukurku kepadamu Bapak, Ibu guru tercinta
Telah menjadi pahlawan yang memberi segudang hikmah
Dan padamu sobat
Telah mewarnai karya yang kita rajut bersama
Esok, adalah hari penting bagi kita semua
Catatan terakhir dalam memori putih abu-abu
Sekeping besi yang tergantung menjadi saksi perjuangan
Ingatlah selalu masa-masa ini, sobat
Lukislah dengan indah babak-babak anyar
Sampai berjumpa di puncak perjuangan barumu yang lebih gemilang
(Kontributor: Nadine Novela Limantoro, Siswi XII IPS 3, SMA Santa Maria Surabaya)