Surabaya, KrisanOnline.Com – Krisanis, Bali adalah sebuah tempat destinasi yang paling saya tunggu. Bisa dibayangkan betapa excited-nya, ketika orangtua memutuskan untuk berlibur ke Bali selama 5 hari.Kami mengunjungi Tanah Lot, Tanjung Benoa, Seminyak, dan Bedugul. Di Tanah Lot, kami melihat keindahan pantai dan sunset nya. Untuk berwisata air,Tanjung Benoa pilihannya. Ada berbagai macam olahraga air disana, contohnya jetski, sea walker, diving, dan banyak lagi.
Saya dan sepupu saya bermain sea walker. Tour guide membawa kami jalan-jalan ke dasar laut (sekitar 3 meter) menikmati gerombolan ikan yang lucu, melihat terumbu karang, dan melihat habitat biota laut lainnya. Perlengkapan yang dipakai juga tidak ribet yaitu pakaian renang, sepatu khusus, dan helm sea walker.
Pertama-tama kami disuruh ganti baju renang oleh pemandu.Jika tidak memiliki/membawa baju renang, mereka menyediakan baju renang dengan ukuran yang beragam. Setiap orang akan diberi roti untuk memberi makan ikan di dalam air. Setelah ganti baju, kami berfoto terlebih dahulu sebelum, akhirnya kami pergi ke tempat menyelam untuk melihat ikan.
Terdapat beberapa kapal kecil yang menunggu kami untuk menggunakan peralatan khusus.Untuk menuju ke kapal tersebut, kami menaiki perahu tanpa kanopi.Perjalanan menuju ke kapal memakan waktu kurang lebih 10 menit.Sesampainya di kapal, kami duduk dan memasang sepatu khusus. Helm sea walker dipakai sebelum memasuki air. Saya pikir helm sea walker ringan, namun itu semua diluar ekspektasi. Helm tersebut teramat sangat berat hingga saya hampir terdorong ke belakang. Berat helm sea walker sekitar 35 kg. Untungnya ada pemandu yang menolong saya.
Di dalam air saya hanya bisa berdoa agar permainan ini cepat selesai,. Namun, sialnya saya baru ingat jika permainan ini berlangsung selama 25 menit. Waduuhh…Saya menahan sakit dipundak dan di kedua telinga karena tekanan air yang kuat. Namun, asyiknya saat masuk ke dalam, saya langsung menemukan banyak ikan berenang di sekitar saya. Sebelum saya memberinya roti, hal pertama yang saya pikirkan adalah ikan-ikan tersebut akan menggigit saya jika saya memberinya makan. Tetapi setelah saya melihat kakak saya memberi makanan ke ikan-ikan tersebut dan tidak digigit, saya langsung mencobanya.
Menariknya, ada rel yang menuntun kami agar tidak jalan sembarangan. Relnya sudah tua dan berkarat. Tak lupa, orangtua menyewa jasa foto untuk mendokumentasikan semua kejadian dibawah air. Pengalaman ini sangat berkesan bagi saya dan tak akan pernah terlupa.
(Kontributor: Sharleen Lysia Prayugo, Siswi X MIPA 2, SMA Santa Maria Surabaya)