Setiap langkahku ada dia
Mengikuti dibelakang punggungnya
Gelap dan tak terlihat
Kasat mata
Terdiam kala banyak yang membicarakannya
Seakan tak seorang pun memandang ke arahku
Sibuk mengagumi pesonanya
Sibuk meminta senyumannya
Akulah sang tak terlihat
Saat dia berada di dekatku
Akulah sang gelap
Dibalik wajah cerahnya
Akulah sang kasat mata
Ada namun seakan tak ada
Akulah sang bayang
Sesuatu yang tak dianggap ada
Menunggu
Hari terhitung minggu
Minggu pun menjadi bulan
Pagi aku mengingatmu
Malam aku mengenangmu
Tetap saja semua sama
Sejak kau pergi
Ku masih saja menant mu
Hingga kau kembali
Dan takkan tinggalkanku lagi
Entah kapan
Menunggumu masih
Setia tetap ku janji
Hingga kudapat kau kembali
Bersama jalani hari
(Karya Kahlil Gibran)
Konversi Puisi:
Puisi tersebut menggambarkan hati seseorang yang ingin mencurahkan isi hatinya yang sedang dilanda sedih. Penulis menggambarkan tokoh Aku yang tidak pernah dihargai kekasihnya. Tokoh Aku selalu dianggap tak ada/tak tampak. Padahal, ia selalu menemani kekasihnya. Hal itu disebabkan karena kekasihnya mempunyai banyak penggemar/banyak yang mengagumi.
Pada akhir puisi, sang penulis menceritakan tokoh Aku yang ditinggalkan oleh kekasihnya, tetapi ia tetap setia untuk menunggu kekasihnya yang pergi dengan harapan dapat menjalin hubungan lagi bersama kekasihnya.
Nilai-nilai:
Merelakan apa yang bukan menjadi hak kita. Artinya, tidak memaksakan kehendak. Oleh karena apa yang Tuhan ingin berikan (khususnya jodoh) tidak perlu dipaksakan. Semua sudah ada yang mengatur dan indah pada waktunya.
(Kontributor: Eufamia Angelika Lay Sonbay, Siswi XII Bahasa, SMA Santa Maria Surabaya)