April pandemi belum reda
Derasnya hujan menerka-reka
Dipengujung senyum rapuh
Kepedihan merayap senyap
Sementara sepasang matamu
Menatap curiga tentang musim
Yang kau buat berapa episode
Berakhir meretas senyuman
Sungguh April ini
Masih ada gerimis di lembab senja
Tanpa sepotong cahaya
Sembunyi di balik rimba akalmu
Aku tak tahu
Kapan rindu musim berganti almanak
Menentukan garis tangannya sendiri
Membaca pandemi
Terjemahan bencana diufuk zaman
(Surabaya, 26 Mei 2020, 15.15 Wib)
(Kontributor: Totok Satriyonunggal Wahyucokro/Otoks, Hobi Menulis Puisi dan Membaca Puisi)
Sumber gambar: www.google.com