Menari itu
percakapan antara
badan, pikiran, dan jiwa. (Gianti Giadi)
Surabaya, KrisanOnline.com – Krisanis, menari adalah hobi saya sejak kecil. Dan, balet merupakan awal mula yang membuat saya “jatuh cinta” lebih dalam pada kehidupan menari. “Dengan menari saya merasa lebih hidup. Saya merasa menjadi lebih happy. Menari juga dapat menimbulkan aura positif dalam hidup saya dan menjadi tambah bersemangat,” terang Niquetta Eleora Harold, siswi XII IPA 1 ini.
Awal mula suka menari saat saya memulai les balet atas arahan mama. Orangtua memasukkan saya ke dalam dunia balet karena beliau dulu pernah aktif di dunia balet. Les balet tersebut saya jalani hingga jenjang SD. Nah, ketika saya kelas 5 SD, saya mulai mengikuti les menari lain yaitu les hip hop atau biasa dikenal dengan modern dance. Semacam les privat khusus dengan jumlah kecil saja. Kira-kira pesertanya hanya sekitar 5-7 orang.
Masuk SMP, saya “banting stir.” Les modern dance tidak lagi saya ikuti dan saya menekuni balet. Meski tidak mengikuti lesnya, tetapi sebenarnya saya lebih suka modern dance daripada balet. Waktu kelas 8, saya mengikuti kompetisi dance JRBL. Memang tidak terlalu serius dan ada kesan formalitas dalam menjalaninya. Namun, itu semua tetap saya lakukan dengan baik. Di saat kelas 9 SMP, karena harus fokus ke ujian-ujian sekolah seperti Unas dan Usek, maka saya memutuskan untuk melepas balet.
Naik ke jenjang SMA, saya tidak ada “niatan” lagi untuk memfokuskan hobi menari saya. Saat mengikuti ekstrakulikuler di SMA pun hanya sekadar “memenuhi aturan” sekolah. Hingga pada suatu saat, berawal dari sekadar “keisengan” semata, saya dapat terjun lebih intens ke dunia menari kembali.
“Mmm…pada saat itu, saya mengikuti audisi untuk mengikuti sebuah project menari bersama tim inti modern dance. Nah, di luar dugaan, ternyata saya diterima! Upss…senangnya bukan main. Berawal dari sinilah, akhirnya saya baru bisa merasakan pelatihan menari dance yang tepat dan baik untuk mencapai sebuah tampilan yang bagus. Ya, mulai dari pembuatan koreografinya, pengaturan formasi, timing, ekspresi, dan pendetailan pernak-pernik lainnya. Dari situlah, akhirnya mulai sekarang saya lebih tertarik dan mulai serius untuk menggeluti modern dance kembali,” kenang Niquetta si pemilik rambut sebahu ini.
Bicara event dance yang pernah diikuti? “Ya, ada sih beberapa event yang pernah saya jalani. Mulai dari mac project bersama tim inti modern dance Santa Maria yang digabung dengan sekolah lain. Lalu, ada juga pentas drama kolosal Perayaan 95 tahun Kampus Santa Maria dan beberapa tampilan di luar sekolah. Yah…lumayanlah. Pokoknya asyik, deh. Menari bikin happy!,” akunya bangga.
(Kontributor: Niquetta Eleora Harold, Siswi XII IPA 1 SMA Santa Maria Surabaya)
Teruslah menari dan berprestasi…
Semangat teruss untuk latihan dan mengembangkan bakatmu!