Surabaya,Krisanonline.com- Krisanis, pada saat saya kelas 4 SD, setiap pulang sekolah biasanya saya pulang dengan antar jemput pribadi. Hal ini dikarenakan orang tua sibuk sehingga tidak bisa menjemput.

Saya ingat hari itu, saya sedang kurang enak badan sehingga ingin cepat-cepat pulang. Ketika pulang sekolah, saya duduk menunggu antar jemput  sambil mengobrol dengan teman-teman. Satu persatu teman saya pulang, tapi saya masih belum dijemput. Setelah mulai capek menunggu, saya memutuskan untuk pulang jalan kaki dari sekolah ke rumah.

Krisanis, jarak sekolah dari rumah kurang lebih 3 Km. Jujur, awalnya saya takut dan ragu. Namun, dikarekan saya ingin cepat pulang, saya memutuskan untuk memberanikan diri berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan saya berdoa semoga saya dilindungi Tuhan sehingga saya dapat sampai di rumah dengan selamat. Selain itu saya berdoa agar Tuhan mendatangkan orang baik kepada saya untuk memberi pertolongan.

Selama diperjalanan, banyak orang lalu-lalang. Namun, tidak ada satu pun yang mau menghampiri saya. Oleh karena itu, saya mulai ragu dan mengeluh diri. Namun, tiba-tiba ada seorang ibu yang berhenti, lalu meminta saya untuk naik motornya.Ketika kesempatan itu datang saya langsung mengiyakan dan berharap ibu itu benar-benar orang baik yang dikirimkan Tuhan.

Diperjalanan ibu itu hanya diam dan fokus berkendara.Tak lama kemudian tibalah  saya di rumah.Ketika saya turun dan baru membuka pagar ingin mengucapkan terima kasih, ternyata ibu itu sudah tidak ada dan menghilang.

Entah bagaimana, setiap kali saya mengingat kejadian itu. Saya selalu berpikir begitu cepatnya ibu itu pergi sampai saya belum sempat mengucapkan terima kasih. Meskipun begitu, saya bersyukur dan sungguh yakin bahwa ibu itu telah dikirim Tuhan untuk menolong saya. Terima kasih, Tuhan!

(Kontributor: Olivia Dimitria Nugroho, Siswi X MIPA 2, SMA Santa Maria Surabaya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here