Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, Industri fashion merupakan salah satu dari 16 kelompok industri kreatif di Indonesia. Industri fashion juga merupakan ujung rantai dari industri tekstil yang memiliki nilai tambah tinggi dalam perekonomian nasional. Peluang strategis inilah yang coba dibidik oleh alumni-alumni SMA Santa Maria (SanMar) Surabaya untuk membuat bisnis startup baru yang diberi nama “T’Nuners. ” Digawangi oleh anak-anak muda kreatif seperti, Jonathan Leonard, Julius Jessen, Hardy Wibowo, dan Vivian Wibowo.

“T’Nuners adalah startup yang bergerak di bidang usaha garmen. T’Nuners memproduksi baju yang terbuat dari kain tenun. Saya melihat kain tenun merupakan salah satu ciri khas budaya Indonesia yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Tak hanya itu, menurut saya juga bahwa bisnis pakaian itu mudah didistribusikan dan tidak memiliki umur kadaluarsa sehingga konsumen banyak yang suka,” kata Jonathan Leonard saat sesi presentasi produk Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah E-Business pada Dosen Luar Biasa (LB), F.X. Rudy Prasetya,S.S.,M.Med.Kom, Kamis (25/04) di Kampus Ciputra. 

Sebenarnya, bicara tentang industri fashion di Indonesia itu telah tumbuh semacam kesadaran yang mengarah pada pemenuhan life style dalam berbusana. Artinya, berbusana itu bukan hanya sekadar untuk menutupi tubuh semata, tetapi bisa dipakai sebagai sarana “berkomunikasi” yang dapat memperlihatkan gaya hidup dan identitas seseorang. Kata kunci inilah yang melandasi T’Nuners makin eksis.  

“T’Nuners memiliki 4 macam varian produk yang menarik dan fashionable. Ada kain tenun toraja (hitam), kain tenun toraja (merah hitam), kain tenun NTT (hitam), dan kain tenun toraja (ungu). Soal harga sangat representatif dan bisa dijangkau. Ke depannya, T”Nuners akan menambah varian-varian produk yang sesuai perkembangan zaman dan tentunya mengikuti tren modis fashion di masa mendatang,” imbuh Julius Jessen. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here